Cara Ririn Ekawati Usir Rasa Jenuh Akibat Terlalu Sibuk Kerja

[Fimela] Ririn Ekawati — Ririn Ekawati (Instagram/ririnekawati)

Fimela.com, Jakarta Bekerja untuk menghidupi anggota keluarga memang menjadi hal yang wajib dilakukan banyak orang. Terlebih bagi Ririn Ekawati yang dalam dua tahun terakhir menjadi single parent pasca suaminya, Ferry Wijaya meninggal dunia.

Sadar akan tanggung jawabnya yang besar pada anak-anak, hampir setiap hari perempuan 37 tahun itu memiliki segudang aktifitas. Tak hanya di industri hiburan, belakangan Ririn Ekawati pun sedang aktif berbisnis. Alhasil, bisnis yang dirintis Ririn Ekawati pun semakin menyita waktunya.

"Kalau hari kerja ya kerja seperti biasanya, weekend itu hari keluarga, tapi jangan lupa (waktu) untuk diri sendiri," kata Ririn Ekawati di kawasan Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (4/2/2020).

TERKAIT: Supportif! Gaya Artis Dukung Pasangannya Ikut London Marathon 2024, Nagita Slavina hingga Andhika Pratama

TERKAIT: Gaya Kompak Artis Berkumpul di London, Nagita Slavina-Ririn Ekawati Dukung Suami, Ussy Sulistiawaty-Febby Rastanty Ikut Maraton

TERKAIT: 8 Gaya Artis Tanah Air Ajak Anak Libur Lebaran 2024, dari Ayu Ting Ting ke Malaysia hingga Marcella Zalianty Mengunjungi Borobudur

TERKAIT: 8 Gaya Serasi Maudy Ayunda-Jesse Choi hingga Erina Gudono-Kaesang Kenakan Baju Lebaran Couple, Mana yang Jadi Favoritmu?

Solo Traveling

Harus bekerja dan mengurus anak ternyata tak memuat pemain film Bodyguard Ugal Ugalan itu lupa untuk memanjakan diri. Sebisa mungkin, saat sudah terlalu sibuk bekerja, Ririn Ekawati mengusir rasa jenuhnya dengan melakukan kegiatan yang digemari, yaitu traveling ke berbagai destinasi untuk sekedar menyegarkan pikiran.

"Aku suka traveling. Biasanya setiap habis kerja, hectic sama kerjaan, ngurus keluarga, biasanya aku suka solo traveling. Liburan sendiri," jelasnya.

Didukung Keluarga

Lebih lanjut, solo traveling yang dimaksud Ririn Ekawati guna membunuh rasa jenuh lantaran sibuk bekerja adalah benar-benar bepergian ke suatu daerah sendrian, tanpa didampingi orang lain, termasuk anak-anaknya. Beruntung, ia berada di lingkungan di mana orang-orang sekitarnya sangat mengerti dan mendukung sehingga ia bisa leluasa meninggalkan anak-anaknya saat tengah jenuh dengan pekerjaan.

"Aku beruntung banget punya support system, termasuk mama aku yang tinggal di rumah. Jadi mama bisa ngecek (bisnis), adik-adik aku juga bisa nemenin untuk ngurusin anak-anak, orang-orang yang kerja di rumah bisa membantu banget, jadi semuanya oke," pungkasnya.