Era Musik EDM, The Rain Usung Konsep Retro Dalam Album Barunya

Sutikno diperbarui 15 Sep 2016, 14:35 WIB
Dalam album keenam, The Rain memberikan suguhan musik yang anti-mainstream. Album berisi 11 lagu diberikan selain tiga single yang telah dikenalkan sebelumnya. (Adrian Putra/Bintang.com)
"Singlenya Berkunjung ke Kotamu. Yang unik karena pakai konsep retro, jadi kayak Koes Plus. Video klipnya juga pakai mobil jadul. Pokoknya serba jadul," tutur Indra sang vokalis di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, Rabu (14/9). (Adrian Putra/Bintang.com)
Dalam albumnya kali ini, The Rain mengusung konsep retro untuk lagu andalannya di era musik yang serba beraliran electronic dance music. (Adrian Putra/Bintang.com)
"Abisnya sekarang kita lihat kebanyakan ke arah EDM, arah musik dance. Kita merasa enggak tertarik buat ikutan, yaudah jadi gini," papar Indra. (Adrian Putra/Bintang.com)
Sebelum meluncurkan album, grup yang digawangi oleh empat orang personel itu terlebih dulu meluncurkan trilogi single. Lagu Terlatih Patah Hati (2013), Gagal Bersembunyi (2014) dan Penawar Letih (2015). (Adrian Putra/Bintang.com)
Yang berbeda dalam album keenam The Rain. Dalam penggarapan album keenamnya ini, The Rain sengaja tidak melibatkan perusahaan rekaman. (Adrian Putra/Bintang.com)
Pembuatan secara indie, dalam album Jabat Erat menambah kekompakan pada keempat personel The Rain. Setelah hengkang dari label, terus mengeluarkan single. Sedangkan dalam distribusi, grup ini menggandeng GP Records. (Adrian Putra/Bintang.com)