Suasana Pemakaman Penyanyi Dangdut Narendra KDI

Sutikno diperbarui 07 Okt 2016, 17:35 WIB
Iring-iringan mengantarkan jenazah Narendra tiba sekitar pukul 13.00. Siang, ba'da salat Jumat, almarhum di makamkan di Tempat Pemakaman Umum Budi Dharma, Cilincing, Jakarta Utara. (Deki Prayoga/Bintang.com)
Raut kesedihan dari para pelayat yang mengantarkan Narendra ke peristirahatan terakhirnya. Begitu juga sang ayah, yang terus terdiam memandangi putranya yang telah terbungkus kain putih dan siap di makamkan. (Deki Prayoga/Bintang.com)
Meski siang itu terik sinar matahari begitu panas, tidak menyurutkan para pelayat meninggalkan arena lokasi demi memberikan penghormatan terakhir pada Narendra. (Deki Prayoga/Bintang.com)
"Cuma, sebelumnya dia sempat ngomong. Dia bilang mbak Ninik harus kuat, dan kakaknya nangis. Setelah itu dia sudah nggak ngomong apa-apa lagi," ungkap Dewi Anjani, adik almarhum, di TPU Budi Dharma, Jumat (7/10/2016). (Deki Prayoga/Bintang.com)
Berdasarkan penuturan ayahnya, salah satu keinginan yang telah terwujud dari Narendra adalah, kakaknya Ninik menikah. Almarhum merasa lega setelah kakanya menikah. (Deki Prayoga/Bintang.com)
"Dia bilang mau ke Malaysia tapi kepala saya sakit. Saya bilang ya berangkat saja, saya mendoakan di rumah. Tanggal 28 September dia pulang, dan kakaknya lagi menikah. Usai ijab kabul, tiba-tiba dia ambruk," ujar Sumpeno, ayah Narendra. (Deki Prayoga)
Narendra KDI meninggal dunia dalam usia 38 tahun. Almarhum meninggal akibat penyakit meningitis yang dideritanya. Hingga usianya mendekati kepala empat, ia belum menikah. (Deki Prayoga/Bintang.com)