Menyampaikan Pidato Perpisahan, Presiden Obama Teteskan Air Mata

Rizky Mulyani diperbarui 11 Jan 2017, 19:35 WIB
Pidato yang disampaikan Presiden Obama mengandung banyak makna tersirat di dalamnya. Bukan soal anti-Trump, melainkan harapan dan ajakan kepada warga Amerika untuk ke depannya. (AFP/Bintang.com)
Ia juga menyampaikan rasa terimakasih kepada warga Amerika karena memberikan kesempatan kepadanya untuk menjadi seorang Presiden. Ia merasakan perubahan yang luar biasa setelah terpilih di tahun 2008. (AFP/Bintang.com)
Saat ini Presiden merasa menjadi sosok pria yang lebih baik karena telah memperoleh banyak pelajaran selama menjabat. Bersama sang istri, Michelle Obama, kabarnya Presiden Obama akan kembali ke Chicago. (AFP/Bintang.com)
Kepulangannya ke Chicago lantaran ia ingin kembali ke kehidupan awal, dimana ia berjuang menjadi seorang pemuda laki-laki yang berusaha keras mendapatkan segalanya. (AFP/Bintang.com)
Kesuksesannya menjadi seorang Presiden, Obama menyadari tidak lepas dari peran orang-orang di belakangnya. Keluarga, seperti anak dan istri merupakan sosok di balik keberhasilannya saat ini. (AFP/Bintang.com)
Obama juga mengatakan, Michelle bukan hanya seorang istri dan ibu bagi anak-anaknya, tapi juga sahabatnya. Menurutnya, Michelle telah melakukan banyak hal sehingga ia patut menjadi contoh untuk orang-orang. (AFP/Bintang.com)
Di akhir pidatonya, Presiden Obama menitikan air mata kesedihannya sambil menyampaikan harapannya untuk Amerika Serikat. Ia berharap Tuhan akan selalu memberkati Amerika Serikat. (AFP/Bintang.com)