Michelle Obama Ceritakan Perasaan Meninggalkan White House

Rizky Mulyani diperbarui 12 Jan 2017, 21:35 WIB
Melakukan banyak aktivitas dan juga telah banyak kenangan yang terangkai, tentu membuat Michelle merasa berat untuk meninggalkan White House. Namun ia harus menerima keputusan bahwa tugasnya mengabdi pada Negara telah usai. (AFP/Bintang.com)
Melansir Hollywoodlife.com, Michelle yang diwawancara dalam acara ‘The tonight Show’ menceritakan perasaannya meninggalkan tempat penuh kenangan itu, bahkan ia juga meneteskan air mata. (AFP/Bintang.com)
“Aku merasa seperti sedang menangis saat ini. Aku belum pernah terpikir soal perasaan ini. Aku merasa 8 tahun sudah cukup,” ucap Michelle saat diwawancara. (AFP/Bintang.com)
Terlebih dengan rangkaian kata yang disampaikan suaminya saat pidato perpisahan pada 10 Januari lalu di Chicago. Ia mengakui kata-kata tersebut berhasil membuat perasaannya untuk menangis. (AFP/Bintang.com)
Saat Presiden Obama sedang berpidato, Michelle berusaha untuk kuat dan menahan tangisnya. Namun hal ini tidak dapat dilakukan anak perempuannya yang berusia 18 tahun, Malia. Gadis itu menatap sang ibu yang katanya hendak menangis. (AFP/Bintang.com)
Michelle pun menceritakan alasan di balik ketidak hadiran Sasha. Di hari yang sama, Sasha tengah mengikuti ujian akhir dan tak bisa turut hadir di acara perpisahan tersebut. (AFP/Bintang.com)
Di mata seorang Presiden Obama, Michelle Obama bukan hanya berperan sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, namun Michelle adalah sahabat bagi Obama yang selalu menjadi tempatnya berbagi suka maupun duka. (AFP/Bintang.com)