Mariska Setiawan, Musik Klasik Membuat Kita Disiplin

Sutikno diperbarui 31 Jan 2017, 21:35 WIB
Perkenalannya dengan musik klasik, bisa dibilang tidak sengaja. Bermula saat Mariska Setiawan tergabung dalam kelompok paduan suara gereja. Apalagi, mayoritas di komunitas gerejanya menyukai musik asal Eropa tersebut. (Bambang E. Ros/Bintang.com)
"Tapi karena komunitas dan mendalaminya, lama-lama saya senang. Akhirnya saya tahu, musik klasik itu proses yang nggak bisa instan. Ya proses latihan, proses pendewasaan, diri, analisis musik," ujar Mariska. (Bambang E. Ros/Bintang.com)
Bukan lantaran penyanyi kelahiran Surabaya 26 tahun ini menekuni musik. Pertentangan lantaran dengan jenis musik yang dipilih oleh Mariska yang kurang populer di kalangan masyarakat Indonesia. (Bambang E. Ros/Bintang.com)
"Awalnya sih dimarahi, Ngapain main musik klasik. Kalau mau mending sekolah dokter atau ambil hukum, jadi lawyer," ungkap Mariska Setiawan kepada Bintang.com, di Fagetti Building, Mangga Dua Raya, Jakarta Utara, Rabu (24/1). (Bambang E. Ros/Bintang.com)
Mariska memiliki alasan lain soal kecintaanya pada musik klasik. Butuh proses panjang, untuk bisa menyelaminya. Berkat keuletannya, berbagai penghargaan pernah diterima. Kini, kariernya juga didukung orangtua. (Bambang E. Ros/Bintang.com)
"Jadi, di balik perfomance yang indah, ada proses yang panjang. Nah saya suka prosesnya, dan filosofinya, musik klasik itu membuat kita jadi disiplin. Dari situ saya semakin jatuh cinta," sambung wanita 26 tahun ini. (Bambang E. Ros/Bintang.com)
Mariska Setiawan menekuni kariernya sejak usia 16 tahun. Namun secara serius sejak lima tahun belakangan ini. Setelah menjadi juara 3 dalam lomba dua tahunan Ananda Sukarlan kariernya makin terbuka. (Bambang E. Ros/Bintang.com)