Dari Bandung Hingga Sarajevo, Ini Kisah Sang Arsitek Masjid

Asnida Riani diperbarui 04 Apr 2017, 18:40 WIB

Fimela.com, Jakarta Adalah Ahmad Noeman, sosok yang diberi julukan Arsitek Seribu Masjid. Namun demikian, nama lelaki kelahiran Garut, 10 Oktober 1926 itu bergaung tak senyaring  rumah-rumah ibadah yang dirancangnya. Sebagaimana dimuat Liputan6.com, ia merupakan arsitek masjid yang karyanya merambah hingga keluar Indonesia.

Seperti diketahui, Noeman merupakan pelopor desain bangunan masjid tanpa kubah. Dengan meniadakan si atap lengkung, Noeman, sebagaimana diwartakan goodnewsfromindonesia.id, mengatakan ingin menghadirkan nilai-nilai universal. Idenya sempat diperdebatkan, namun Noeman teguh dengan gagasan yang diemban.

Memang, tak semua masjid rancangan Noeman meninggalkan si kubah. Kebanyakan karyanya menonjolkan garis yang bermaksud menunjukkan hubungan antara manusia dengan Tuhan, serta garis horizontal yang jadi simbol hubungan sesama manusia. Sebagaimana telah disebutkan, ia pun meninggalkan jejak karya di luar Indonesia.

Ahmad Noeman berkontrsibusi dalam merancang Masjid Istiklal Dzamija di Sarajevo, Bosnia-Herzegovina. Kala itu, seperti diwartakan salah satu media online, ia ditunjuk langsung Presiden Soeharto. Berdiri di atas lahan seluas 2.800 meter persegi, masjid ini jadi salah satu yang terbesar di Sarajevo. Selain itu, Noeman juga merancang Masjid Syekh Yusuf di Cape Town, Afrika Selatan, juga mimbar Masjid Al-Aqsa di Palestina.

Meninggalkan banyak karya, sang arsitek tutup usia pada 4 April, tahun lalu. Dalam salah satu keterangan, ia pernah menuturkan, ada nilai-nilai yang cocok untuk beramal saleh dan dengan pesil dan kertas ia berdakwah. Noeman pernah menerima penghargaan Satyalencana Kebudayaan dari pemerintah Indonesia dan merupakan salah satu pendiri Ikatan Arsitek Indonesia.

What's On Fimela