Ananda Sukarlan Melatih Anak Baca Not dan Main Instrumental 100 SD di Jakarta

Sutikno diperbarui 25 Apr 2017, 03:30 WIB
Mendekatkan anak-anak Indonesia dengan musik, itulah yang digagas oleh Ananda Sukarlan lewat project yang diberinama CHARM (Children in Harmony). Bahkan, programnya itu disambut baik oleh pemerintah. (Bambang E. Ros/Bintang.com)
Mendikbud, Muhadjir Effendy sangat mendukung program pianis, komposer itu. Mengawali dari Sekolah Dasar yang di Jakarta. Setelah itu memperluas cakupannya di berbagai penjuru nusantara. (Bambang E. Ros/Bintang.com)
"Sekarang Mendikbud, Pak Muhajir, meminta kita mengurus projek dia yaitu, melatih anak-anak baca not dan main instrumen di 100 SD di Jakarta. Kalau ini oke, tahun depan kita lanjutkan di 500 SD di Indonesia," ujar Ananda. (Bambang E. Ros/Bintang.com)
Program 100 SD yang akan digarap pada bulan Juli mendatang itu tujuannya bukan untuk mengajarkan anak-anak menjadi musikus. Selama enam bulan akan dilatih, setelah itu bisa bermain bersama dengan temannya. (Bambang E. Ros/Bintang.com)
"Kita lagi bicarakan plannya. Jadi tujuannya bukan supaya mereka jadi musikus, tapi bisa mengaktifkan otak mereka, tentu sesitifitas juga. Mengasah toleransi mereka, terus main sama-sama, bikin orkes segala macam," lanjutnya. (Bambang E. Ros/Bintang.com)
Lantas apa yang membuat Ananda Sukarlan melakukan kegiatan tersebut. Merasa sebagai anak orang tidak mampu, dan hidup serba pas-pasan bersama 7 bersaudara. Meski sejak kecil suka musik, tapi ia merasa keterbatasan finansial. (Bambang E. Ros/Bintang.com)
Banyak prestasi yang telah diraih pria kelahiran 10 Juni 1968 ini. Diantaranya, menjadi satu-satunya musisi Indonesia yang namanya tercatat dalam The International Who's Who in Music book. (Bambang E. Ros/Bintang.com)
Foto-foto dan wawancara eksklusif dengan Bintang.com beberapa waktu lalu. Eksklusif Ananda Sukarlan. Fotografer: Bambang E Ros, Lokasi: Fagetti House, Stylist: Indah Wulansari, Digital Imaging: Muhammad Iqbal Nurfajri.