Sammy Simorangkir Bukan Kapok Ditangkap Narkoba, Tapi Trauma Lihat Air Mata Ibunya

Sutikno diperbarui 05 Mei 2017, 03:30 WIB
Bersama dengan beberapa selebriti, Sammy Simorangkir bertemu dengan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Budi Waseso di Kartika Chandra, Jakarta Selatan, Kamis (4/5/2017). (Deki Prayoga/Bintang.com)
Dihadapan para artis yang hadir, dan kepala BNN Budi Waseso atau biasa disapa Buwas, mantan vokalis Kerispatih itu menceritakan dirinya hingga akhirnya terjerumus dalam kecanduan narkoba aktif. (Deki Prayoga/Bintang.com)
"Singkat cerita kenapa bisa pakai narkoba. Saya percaya bahwa pergaulan yang buruk dapat merusak kebiasaan yang baik. Kalau bergaul dengan orang jarang mandi, anda juga jarang mandi," kata Sammy. (Deki Prayoga/Bintang.com)
Ia menambahkan, sebagai pemakai aktif selama 2,5 tahun. Kecanduan narkoba itu hingga akhirnya membuat kariernya menjadi berantakan setelah dicokok polisi hingga akhirnya proses rehabilitasi. (Deki Prayoga/Bintang.com)
Banyaknya teman yang meninggal dunia, menjadi salah satu alasan meninggalkan narkoba. Ditambah lagi ia tak mau lihat air mata ibunya lagi. Air mata ibunya saat kejadian saat itu yang membuatnya trauma. (Deki Prayoga/Bintang.com)
"Saya pikir saya udah kasih rezeki buat nebus kesalahan. Tapi ternyata gak sepadan dengan air mata itu. Jadi itu trauma positif bahwa air mata ibu saya, saya berjanji gak akan mengeluarkan air mata itu lagi," ujarnya. (Deki Prayoga/Bintang.com)
"Yang bikin kapok bukan karena saya ditangkap. Tapi kapok itu tergantung pribadi masing-masing, kalau saya kapok liat air mata ibu saya," lanjut Sammy Simorangkir. (Deki Prayoga/Bintang.com)