Selebriti Yang Berhenti Merokok ??" Dan Yang Masih Berusaha

Ratna Irina diperbarui 10 Jan 2011, 17:01 WIB
When: Tahun 2006 dengan bantuan hipnotis. Mantan model ini kemudian menekuni hidup sehat dengan Pilates dan yoga. How Much: Charlize sempat merokok tiga bungkus sehari karena stres. Setelah berhenti, dia mengganti merokok dengan berolahraga. Pendapat Ahli: Stres adalah trigger utama bagi perokok, dan menggunakan olahraga sebagai penghilang stres adalah alternatif yang sehat. Untuk menghindari godaan dan merokok saat stres, coba kunyah permen karet.
When: Tahun 2000. He Started Early: Merokok sejak usia 15 tahun. “Itu merupakan aktifitas agar aku merasa lebih baik.” Jon menyimpan mesin permen di ruangan kerjanya untuk mengatasi keinginan merokok. Pendapat Ahli: Nyaris 80 persen perokok mulai sebelum umur 18 tahun, jadi nggak heran banyak remaja yang mulai merokok di usia muda. Strategi seperti menyimpan permen – adalah cara pintar untuk mengatasi dan menekan keinginan merokok.
When: 2010 Her Motivation: Katherine berhenti merokok karena takut kanker dan keriput. Sekarang Katherine menggunakan rokok elektronik, saat godaan menerpa. Pendapat Ahli: Kanker paru-paru, dan bukannya kanker payudara, adalah jenis kanker yang paling tinggi mengakibatkan kematian pada perempuan. Keriput, gigi dan jari menguning memang benar: merokok memberikan efek negatif pada kesehatan kulit as it does every organ system.
When: Tahun 2004 dengan bantuan hipnotis. His Wakeup Call: "Begitu kita menyadari konsekuensinya, it’s no longer an option for you to smoke. I think that applies to any addiction.” Pendapat ahli: 70 persen perokok ingin berhenti, dan akan mencoba sampai 11 kali sebelum akhirnya berhenti total. Jadi jangan kaget kalau sampai kembali merokok. Yang penting adalah, segera hentikan dan cepat – jangan menunggu Tahun Baru untuk mencoba lagi.
When: Masih berusaha. Sempat berhenti tahun 2005, saat Jennifer hamil. Masih merokok sesekali, walaupun tidak merokok di sekitar anak-anaknya. Pendapat ahli: Anak yang perokok pasif punya kecenderungan tinggi mengidap asma, infeksi telinga dan gigi berlubang. Riset menunjukkan, anak yang orangtua-nya merokok kemungkinan menjadi perokok saat dewasa sangat besar. Sebaiknya perokok memang berhenti bersama seorang teman. Dikelilingi orang-orang yang mendukung membuat keberhasilan berhenti merokok sampai 50 persen.