Tolong, Saya Susah Sekali Selesaikan Pekerjaan Tepat Waktu!

Fimela Editor diperbarui 14 Nov 2011, 10:23 WIB
Ganti cara pikir Melihat tumpukan kertas atau daftar tugas yang masih banyak belum dikerjakan, harus diakui memang sebuah beban Tapi, itu cara pikir yang lama! Karena, bila ingin menuntaskan pekerjaan yang belum selesai itu, harus dimulai dari bagaimana akal sehatmu menganggapnya. Jadi, daripada menganggap sebagai sebuah beban yang menjengkelkan dan ditunda-tunda mengerjakannya, lihat itu sebagai sebuah level dari game. Layaknya pembagian level game, maka kerjakan tugas mulai dari yang dirasa paling mudah, dan berlanjut ke level yang lebih berat. Selama mengerjakannya, anggap saja rasa malas atau kebuntuan ide hanya sebagai tantangan sesaat. Jadi, jangan mau kalah dengan “permainan” akalmu sendiri, because it’s just a game of work!
Maksimalkan waktu istirahat Akhir pekan memang adalah waktunya untuk beristirahat dan rehat sejenak dari urusan pekerjaan. Tapi, itu bukan berati haram untuk menggunakan weekend sebagai momen untuk tetap belajar. Kalau profesimu di seputar bidang kreatif misalnya, weekend adalah saat yang tepat untuk membaca buku atau mencari insiprasi untuk pekerjaan dari hal-hal sekitar. Seperti teman saya yang bisa menulis sebuah artikel sejumlah 3 lembar untuk topik utama tempat majalahnya bekerja, dari hasil pengamatannya duduk diam di kafe sambil membaca buku, yang bisa mendatangkan ide sekaligus menjadi bahan tulisannya.
Kesimpulannya, pekerjaan susah sekali selesai tepat waktu karena begitu banyaknya waktu terbuang yang sebenarnya bisa dimanfaatkan untuk hal yang lebih penting. Kepandaian kita untuk memaksimalkannya adalah kuncinya.

Tag Terkait