Punya Usaha Sendiri Selalu Perlu Modal Besar?

Fimela Editor diperbarui 23 Apr 2012, 05:50 WIB
Lantas, apakah modal yang harus disiapkan harus selalu besar dan bernilai puluhan juta rupiah? Tidak! Menjadi seorang pengusaha tidak melulu harus menyiapkan budget besar untuk memulainya. Misalnya saja dengan melihat contoh kasus pemilik usaha Justmine Pisang Ijo. Pasangan pengusaha asal Bandung ini memulai hidup sebagai pengusaha hanya dengn modal awal yang tidak menyentuh dua ratus ribu rupiah. Sebelum merintis usaha Pisang Ijo, Riezka terlebih dahulu membuka usaha voucher isi ulang di sebuah pasar. Setelah sukses dan memiliki uang simpanan lebih dari usaha pertama mereka, barulah Riezka merambah usaha lain hingga terbentuklah usaha kuliner Pisang Ijo yang kini terkenal.
Saat memutuskan untuk menjadi seorang pengusaha, tidak hanya modal yang diperlukan. Mental baja dan tidak mudah menyerah adalah faktor penting kedua yang harus dimiliki oleh seorang pengusaha. "Alhamdulillah sejak mulai berusaha hingga saat ini saya belum pernah mengalami masa terpuruk. Tapi, sebagai pengusaha, kita harus selalu siap dengan berbagai kemungkinan yang bisa terjadi. Namun, memang, saat memasarkan produk yang saya jual pastinya saya pernah mengalami penolakan-penolakan. Dan saat seperti inilah komitmen saya diuji, apakah saya serius menjalani usaha saya atau tidak," Santi Mia Sipan berbagi tips.
Setelah modal dan tekad terkumpul maka yang kemudian harus dimiliki adalah network atau jaringan kerja. Hm, bayangkan, bagaimana kamu bisa memasarkan produk jika kamu hanya bersentuhan dengan segelintir orang? "Network sangat penting bagi seorang pengusaha. Karena itu, kumpulkanlah network sebanyak-banyaknya saat masih bekerja. Percayalah bahwa itu semua bisa membantu usahamu," Santi Mia Sipan kembali berbagi tips.
Selain itu, agar produk yang kita miliki mudah dikenal orang, sebaiknya ciptakan produk yang benar-benar baru atau setidaknya buatlah inovasi produk. Justmine Pisang Ijo adalah contohnya. Setelah berulang kali gagal menjual produk Pisang Ijonya saat di awal, akhirnya Riezka memutuskan untuk belajar membuaat Pisaang Ijo pada ahlinya sehingga bisa menawarkan produk dengan kualitas yang berbeda.
Sukses dengan usaha awal bukan berarti kamu bisa langsung puas dan berhenti mengembangkan diri. Justru di sinilah kamu ditantang untuk bisa membesarkan usahamu. Bisa dengan cara membuka cabang di tempat lain atau mungkin melakukan diversifikasi usaha. Nah, itu adalah beberapa hal yang harus diperhatikan saat kamu akan memutuskan untuk membuka usaha sendiri. So, apakah kamu sudah menargetkan kapan akan belajar mandiri dan berhenti jadi karyawan bayaran?