Dari Muslim hingga Couture, Desainer Jawa Barat Unjuk Bakat

Fimela Editor diperbarui 03 Okt 2013, 03:59 WIB
Dilanjutkan dengan fashion show dari para desainer busana muslim ternama Jawa Barat seperti Herman Nuary, Hennie Noer, Toera Imara, dan Nuniek Mawardi. Harry Ibrahim, fashion designer dan ketua APPMI Jawa Barat mengatakan, “Jawa Barat khususnya Bandung dikenal dengan banyaknya desainer busana muslim. Bahkan desainer busana muslim sedikit lebih banyak dibandingkan desainer ready to wear ataupun ready to wear deluxe. Jadi, kami dari APPMI Jawa Barat merasa perlu untuk mendedikasikan satu hari untuk busana muslim.”
Pada sesi ketiga, masih di hari yang sama, menghadirkan ready to wear men moeslem collection dari INTRESSE. Dan di sesi terakhir, APPMI Jawa Barat mempersembahkan kehadiran Ikatan Perancang Busana Muslim atau IPBM Fashion Parade yang terdiri dari 14 perancang yang merupakan anggota dari organisansi yang berdiri lebih dulu sebelum APPMI Jawa Barat.
Kerjasama fashion desainer dan perusahaan garmenSetelah hari pertama penuh dengan karya indah dari perancang busana muslim, beragam fashion show pada hari kedua merupakan campuran dari busana muslim, ready to wear deluxe dan evening gowns, serta ready to wear dari Watch Out dan Triset. Bekerja sama dengan Wardah Cosmetics, Irna Mutiara dan Nuniek Mawardi mengusung tema Romantic Rendezvous dengan busana muslim berwarna pastel sesuai make up style dari Wardah Cosmetics. Sementara Malik Moestaram dengan tema “Passion Pallette” merancang lima busana muslim dan lima busana kontemporer yang berwarna bold dan berani. 
Pada sesi kedua, show dari Malik Moestaram, Nuniek Mawardi, Rudy Liem, dan Susan Zhuang yang didukung oleh bank BJB mengedepankan tenun sebagai material utama. Tenun dipilih karena sebagai langkah untuk melestarikan bahan tersebut sebagai bagian dari budaya Indonesia.
Dan kemudian pada sesi terakhir, APPMI Jawa Barat turut mengajak OXA sebagai perusahaan garmen dengan label Watch Out dan Triset yang ready to wear mewakili tema Touch of Nature di hari kedua. Banyak pertanyaan muncul mengenai mengapa mengikutsertakan perusahaan garmen seperti OXA dan INTRESSE tahun ini? Harry Ibrahim menjelaskan bahwa perusahaan garmen bisa menjadi bagian dari seorang pengusaha mode dalam arti sebenarnya. Tidak terlepas dari hal itu, dengan tantangan global yang dihadapi oleh para desainer dan perusahaan garmen, diperlukan kerjasama dari kedua pihak untuk memajukan industri fashion Indonesia. Khususnya dalam segi tenaga kerja dan kemampuan untuk memproduksi secara massal dimana perusahaan garmen dapat membantu para desainer dalam hal tersebut. 
Aksi para anggota baru dari APPMI Jawa BaratHari ketiga diawali dengan fashion show tunggal dari Harry Ibrahim yang bertajuk ‘De Gratia’ atau The Grace of God dan menampilkan sebanyak 30 cocktail dresses, evening gowns, serta two pieces outfit. Jika biasanya Harry Lam menunjukkan garis desain yang sedikit futuristik, justru kali ini ia memberikan garis rancangan yang lebih sederhana. Dengan detail payet serta aksen peplum, Harry Ibrahim berhasil menampilkan gaun yang elegan dan berkelas sesuai dengan tema hari ketiga yaitu Touch Of Couture. 
Selesai show sesi pertama dari Harry Ibrahim, dilanjutkan dengan show dari 10 anggota baru APPMI Jawa Barat. Beberapa diantaranya adalah rancangan Elleonora Shindy dengan evening gown yang dominasi warna batu hijau asal Yunani, Verena Mia dengan dress retro ala tahun 1950an, Aam Laurisha melalui busana muslim yang feminin, dan Ines Kantahuri yang terinspirasi dari kebudayaan budaya Indonesia Timur. Bahkan Ferry Sunarto, fashion designer sekaligus penasehat APPMI Jawa Barat pun ikut memuji karya-karya kesepuluh anggota baru tersebut. “Saya sangat terkesan dengan kreativitas para anggota baru. Mereka memberikan cukup banyak variasi mulai dari busana muslim, busana dengan sentuhan etnik, hingga rancangan ready to wear deluxe.” Ujar Ferry Sunarto.
Tidak berhenti sampai disitu, APPMI Jawa Barat: Fashionality 2013 ditutup dengan closing fashion show berupa parade koleksi para lima belas fashion designer yang tergabung dalam APPMI Jawa Barat. Selain rancangan-rancangan spektakuler dari Harry Ibrahim, Herman Nuary, dan Malik Moestaram, hadir rancangan dari para desainer lain diantaranya yaitu Jimmey Fei Fei, Jennij Tedjasukmana, Harry Lam, dan Rudy Liem.