Mudah Tersinggung dan Produktivitas Menurun? Cek Kebutuhan Tidurmu!

Fimela Editor diperbarui 10 Jun 2013, 05:29 WIB
2 dari 3 halaman

Next

Kapan sih terakhir kali kamu tidur tanpa ada gangguan kerja? Tanpa memeriksa e-mail sebelum tidur atau mungkin tanpa chatting soal kerjaan kantor dengan atasan atau mungkin dengan mungkin rekan kerja? Hampir mustahil rasanya mendapatkan jawaban memuaskan jika melemparkan pertanyaan tersebut kepada masyarakat urban. Yup, seolah teknologi dan internet sudah menjadi satu kesatuan dalam diri kita.

“Bekerja sebagai desainer grafis di sebuah perusahaan agency, tidur tidak teratur perlahan-lahan sepertinya sudah menjadi bagian hidup saya. Setiap kali ada projek dari klien, bergadang sudah pasti wajib. Tapi, setelah selesai, biasanya kami diberikan waktu untuk istirahat (tidur) oleh kantor. Dan di kantor memang disediakan spot khusus untuk kami beristirahat (tidur). Namanya juga creative agency, spot-spot nyaman buat tidur tuh memang wajib ada karena bagaimanapun juga kami tetap perlu istirahat,” ujar Nitra, 26, desainer grafis.

Selain load pekerjaan dan deadline yang seringkali membuat kita kurang tidur dan juga kehilangan kesempatan untuk mendapatkan tidur berkualitas, “jobdesc” pun sering menuntut kita untuk selalu bisa dihubungi oleh kantor 24/7 bahkan saat hari libur, sakit, atau mungkin cuti.

...tidur tentukan kemampuan mengambil keputusan...

 

What's On Fimela
3 dari 3 halaman

Next

 

“Sebagai seorang Area Manager, kerjaan saya memang terlihat seperti main-main, setiap hari keluar-masuk mall untuk mengecek toko satu per satu. Tidak ada catatan kehadiran khusus dari kantor karena memang kantor saya ya toko di mall. Sebenarnya dari manapun saya bekerja, tidak jadi masalah. Yang penting saya bisa dengan mudah dihubungi oleh orang kantor, telepon dan e-mail selalu stand by 24 jam sehari. Dan bukan hanya saya yang seperti itu, teman-teman dan atasan saya yang lain pun melakukan hal yang sama. Saya bekerja 6 hari dalam satu minggu, tapi hari sabtu cuma setengah hari sih, sampai jam 2 siang,” ujar Ayu, 24, Area Manager salah satu perusahaan retail besar di Indonesia.

dr. Andreas Prasadja, RPSGT  adalah sleep physician yang peduli tentang kebutuhan tidur manusia. Kepeduliannya tentang kebutuhan tidur manusia membuat Praktisi kesehatan tidur  di RS Mitra Kemayoran menjadi penggagas akun twitter @IDTidurSehat. Dokter Andreas percaya bahwa banyak masalah fatal yang bisa ditimbulkan hanya kerena masalah kurang tidur. Melalui akun @IDTidurSehat, dr. Andreas pun mengedukasi masyarakat tentang pentingnya tidur berkualitas untuk menunjang kegiatan sehari-hari dan juga mengoptimalisasi kerja di kantor.

Tidur yang sehat akan memberikan vitalitas dan kebugaran yang akan meningkatkan produktivitas seseorang. Sayang masyarakat kita masih mengabaikan kesehatan tidur. Akibatnya, tanpa kita perhatikan, masalah tidur telah memperberat, bahkan menyebabkan berbagai masalah sosial,” tulis dr. Andreas Prasadja, RPSGT dalam salah satu tulisannya berjudul ‘Tidur Sehat’.

Masih dalam tulisan yang sama, dr. Andreas juga mengatakan bahwa kualitas tidur memegaruhi kondisi dan stabilitas emosional seseorang. “Tahukah Anda, bahwa kemampuan analisa untuk mengambil keputusan yang tepat dipengaruhi oleh tidur yang sehat? Begitu pula dengan kemauan untuk berempati, dan menerima kritik. Kualitas-kualitas yang harus dimiliki seorang pemimpin,” tulisnya.

Jika kamu seringkali merasa cepat lelah, buntu, atau mungkin terlalu sering melakukan kecerobohan hingga tidak bisa menerima kritik membangun yang disampaikan orang-orang di sekitar, bisa jadi kamu harus mengevaluasi kebutuhan tidurmu setiap malam. Masih belum bisa melepaskan smartphone setiap kali akan beranjak tidur, mungkin kamu bisa mulai diskusikan masalah ini kepada atasan atau rekan kerjamu.

Bukan mencari-cari alasan pengecualian atau alasan apapun, yang seolah membuat kita lepas dari tanggung jawab kantor, tapi ingat bahwa terpenuhinya kebutuhan tidur pun agar membuat performa kerja di kantor bisa optimal. Sebisa mungkin, selesaikan perkerjaan di kantor dan “putuskan” hubunganmu (untuk sementara) dengan kantor ketika kaki sudah melangkah keluar dari pintu kantor. Psst, mendapatkan (cukup) tidur berkualitas bisa memompa performa di kantor, Fimelova!

 

*foto: berbagai sumber