Lebaran, Nirina Tak Kumpul Keluarga Besar

Musa Ade diperbarui 20 Jun 2018, 05:00 WIB
"Susah sih kalau mudik. Kakak ada yang di Shanghai, Bali, Malang, Jakarta. Kebersamaan ya paling ama keluarga kecil aja, atau nyamperin ke keluarga suami," kata Nirina Zubir beberapa waktu lalu. (Foto: instagram.com/nirinazubir_)
Semenjak kecil, Nirina dan saudaranya sudah terdidik mandiri dan menghargai satu sama lain. Karenanya, mereka selalu mengambil kemudahan dalam segala hal dan tak mempermasalahkan yang kecil. (Foto: instagram.com/nirinazubir_)
"Keluarga saya memang simple. Tak memaksakan hal, semisal Lebaran harus pulang semuanya. Karena situasi dan kondisi kan berbeda-beda ya," ujar Nirina. (Foto: instagram.com/nirinazubir_)
"Dengan harga tiket yang selangit saat Lebaran. Pakai pesawat atau kereta pun sama aja. Keluarga udah sangat fleksibel banget. Susah banget ngumpulin keluarga," imbuh Nirina. (Foto: instagram.com/nirinazubir_)
Nirina tak mempermasalahkan ketika mudik sudah menjadi tradisi masyarakat. Namun, yang menurutnya perlu dikaji ulang adalah ketika kondisi tak memungkinkan, namun justru dipaksakan. (Foto: instagram.com/nirinazubir_)
"Karena Lebaran harus memaksakan segala sesuatunya. Karena ngelihatnya banyak orang ketika Lebaran sampai jual motor, harus pulang kampung, lalu balik lagi dengan nol," ucapnya. (Foto: instagram.com/nirinazubir_)
Momentum kebersamaan bagi Nirina bisa dilakukan dengan bermacam cara, tak perlu dengan kehadiran fisik. "Beda ya ama orang lain. Buat saya kapanpun bisa buat momen kebersamaan," ujarnya. (Foto: instagram.com/nirinazubir_)