Erupsi Gunung Agung, Ini Bahaya Abu Vulkanik Gunung Merapi Buat Kesehatan

Karla Farhana diperbarui 03 Jul 2018, 13:16 WIB

Fimela.com, Jakarta Gunung Agung kembali erupsi dua kali pada Selasa (3/7/2018) pada pukul 09.28 dan 09.46 WITA. Hingga artikel ini dutulis, Gunug Agung berada pada status siaga atau level III.

Dilansir dari Liputan6, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Grologi (PVMBG) mengimbau masyarakat di sekitar dan juga pendaki, pengunjung, serta wisatawan untuk tidak beraktivitas apa pun di radius kilometer dari kawah puncak gunung. 

Zona perkiraan bahaya ini bisa berubah dan akan terus dievaluasi. Selain itu, PVMBG juga mengimbau masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di sekitar aliran sungai yang berhubulu di Gunung Agung untuk waspada. 

Karena, ada banyak ancaman bahaya sekunder berupa aliran lahar hujan yang bisa terjadi kapan pun, terutama pada musim hujan.

Selain itu, juga ada material erupsi Gunung Agung yang masih terpapar di areal puncak. Dilansir dari Liputan6, abu vulkanik yang sampai ke Jember, Jawa Timur, juga sangat berbahaya untuk kesehatan. 

 

 

2 dari 3 halaman

Bahaya Abu Vulkanik

Wisatawan mengamati Gunung Agung yang kembali meletus terlihat dari Karangasem, Bali, Selasa (3/7). Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat. (AP Photo/Firdia Lisnawati)

Abu vulkanik ini bukan saja mengganggu penglihatan tapi juga bahaya untuk kesehatan. Dokter spesialis penyakit dalam dan konsultan penyakit paru-paru RSUP Sanglah, Denpasar, dr. I Made Bagiada mengatakan kepada salah satu media online, abu vulkanik yang terhirup bisa merusak paru-paru. 

Soalnya, abu vulkanik mengandung silica yang jika terhirup, akan mengganggu sistem pernapasan. "Dalam abu vulkanik terdapat kandungan silica yang berbahaya. Jika masyarakat sampai menghirup abu vulkanik dari letusan gunung berapi, ," tuturnya.

Silica, lanjutnya, ibarat bahan pemotong kaca yang tajam. Sehingga, kalau sampai masuk ke dalam paru-paru, organ pernapasan tersebut bisa terluka. 

3 dari 3 halaman

Masyarakat Jember Pakai Masker

Erupsi pertama Gunung Agung terjadi pada pukul 09.28 Wita yang menyebabkan kolom abu terbentuk hingga ketinggian kurang lebih 2.000 meter. (dok. PVMBG/ Dewi Divianta)

Untuk melindungi diri dari bahayanya abu vulkanik, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember, Heru Widagdo menganjurkan masyarakat untuk mengenakan masker saat bepergian. 

Meskipun abu vulkanik yang sampai ke Jember terbilang tipis, namun tetap berbahaya untuk kesehatan. "Kami imbau masyarakat menggunakan masker saat berada di luar rumah dan luar ruangan karena abu vulkanik tersebut dapat membahayakan kesehatan," tuturnya seperti yang dilansir dari Antara News.