Wilda Octaviana Situngkir kenakan kostum khas Dayak tampil di Miss Supranational 2018

Sutikno diperbarui 06 Nov 2018, 11:00 WIB
Beberapa busana akan dibawa dalam ajang yang akan digelar di MOSIR Krynica Zdroj, Polandia mulai 18 November hingga Grand Final pada 7 Desember 2018. Salah satunya adalah Dynand Fariz dari Jember Fashion Carnaval (JFC). (Deki Prayoga/Fimela.com)
Kostum nasional yang akan di kenakan perempuan 23 tahun itu dalam ajang kecantikan tersebut adalah mengangkat keindahan Indonesia. Dengan busana Dayak Kalimantan. (Deki Prayoga/Fimela.com)
Pada malam puncak, Wilda akan mengenakan kostum khas Dayak yang bertemakan The Sacres Hudoq karya Dynand Fariz. Dengan berat kostum mencapai 17 kg. (Deki Prayoga/Fimela.com)
"Hudog, makhluk yang menjelma disebelum orang panen padi biasanya. Bisa dikatakan ucapan syukur warga dayak Kalimantan," ujarnya saat ditemui di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Senin (5/11/2018). (Deki Prayoga/Fimela.com)
Lantas apa yang menjadi alasan Wilda yang memilih budaya Dayak untuk ajang yang diikuti oleh 82 negara yang tampil di ajang kontes kecantikan yang diprakarsai oleh World Beauty Association. (Deki Prayoga/Fimela.com)
"Kalimantan sejauh ini banyak peluang untuk maju lagi dan aku pengen banget Kalimantan jadi the next Bali. Mungkin saat ini Kalimantan belum masuk 10 destinasi baru, tapi menurutku melalui budaya, alam yang kita punya, dan Kalimantan itu jantungnya dunia," tutur Wilda. (Deki Prayoga/Fimela.com)
Beberapa bulan jelang keberangkatannya ke Polandia mewakili Indonesia dalam ajang Miss Supranational 2018, Wilda Octaviana Situngkir telah melakukan berbagai persiapan. Selain itu juga menyiapkan mental dan kesehatannya. (Deki Prayoga/Fimela.com)