Genta Sriwijaya Angkat Sejarah Indonesia dengan Cara Modern

Sutikno diperbarui 10 Nov 2018, 16:00 WIB
Denny Malik selaku creativ director pagelaran mengangkat pagelaran seni modern yang mengabungkan antara tari, musik, teater, dan komedi. Pagelaran ini akan digelar pada 20 November mendatang. (Deki Prayoga/Bintang.com)
Tidak hanya artis yang berperan dalam pagelaran tersebut. Tapi ada juga pemain sepak bola, dan politikus ikut terlibat. Menurut sutradaranya, Kenthus Ampiranto bagi yang bukan pemeran, mendapat latihan hingga tujuh bulan. (Deki Prayoga/Bintang.com)
Acara pagelaran ini dipersembahkan oleh Sekar Ayu Jiwanta Foundation sebagai bentuk untuk selalu melestarikan budaya Tanah Air. (Deki Prayoga/Bintang.com)
Genta Sriwijaya yang akan dipentaskan di Taman Ismail Marzuki pada 20 November mendatang akan mengangkat kisah Kedutaan Sriwijaya dibawah kepemimpinan Maharaya Dapunta Hyang Sei Jayanasa (617 Masehi hingga 702 Masehi). (Deki Prayoga/Bintang.com)
"Jadi ini bisa dibilang sebuah pertunjukan sejarah dari budaya Indonesia. Kita ingin buat suatu yang kolosal, memang sifatnya dilakukan di gedung teater," ujar Denny Malik saat konferensi pers di The Pallas, kawasan SCBD Sudirman, Jakarta, Kamis (8/11/2018). (Deki Prayoga/Bintang.com)
"Karena banyak yang kita dengar, yang kita tahu orang luar memuja budaya kita terbukti seperti di ajang Asian Games bahwa tradisi kita bagus dan bagimana cara kita mengemasnya," lanjutnya. (Deki Prayoga/Bintang.com)
Pagelaran Genta Sriwijaya melibatkan 200 orang pencinta seni dari macam-macam komunitas untuk bergabung. Menurut Denny Malik, mereka yang terlibat tak melulu yang harus memiliki pengalaman dalam sebuah pagelaran, melainkan masyarakat umum yang cinta pada kearifan lokal. (Deki Prayoga/Bintang.com)