Ernest Prakasa Ungkap Beda Cek Toko Sebelah Versi Film dan The Series

Rizky Mulyani diperbarui 20 Des 2018, 06:53 WIB
Sebagai sutradara, Ernest pun menceritakan perbedaan yang terjadi antara film dan series. Menurutnya memang berbeda, dari segi format dan cerita. Diakuinya, ia harus mencari cerita yang pas untuk skrip series. (Daniel Kampua/Fimela.com)
"Pasti beda teknis pembuatannya pasti beda formatannya. Cerita juga pasti beda. Karena di serial, aku harus cari format yang enak untuk skrip series,” kata Ernest ditemui di kawasan, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (18/12/2018). (Daniel Kampua/Fimela.com)
Penggarapannya kali ini Ernest dibantu oleh Arie Kriting dan Bene Dion. Menurut Ernest, kedua orang tersebut sudah berangkat dari dunia kepenulisan dan memang akan ada regenerasi sutradara. (Daniel Kampua/Fimela.com)
"Sebenernya mau ada regenerasi sutradara aja sih. Tapi memang aku ingin ajak yang sudah berangkat dari penulis. Untuk seorang yang baru dan bukan dari sekolah film cara terbaik jadi sutradara ya ngerti skenario,” ungkap Ernest Prakasa. (Daniel Kampua/Fimela.com)
“Kalau ngerti kan mereka sudah punya modal. Memang secara Teknis pengetahuan kita sedikit, tapi skenario sudah bagus. Nah mereka kan pernah nulis skenario juga pernah jadi comedy consultant," lanjut ernest. (Daniel Kampua/Fimela.com)
Beberapa kali menggarap film, Ernest tetap menemukan kesulitannya sendiri saat menggarap dalam bentuk serialnya. Menurutnya unsur komedi yang terdapat di film tersebut akan semakin sulit dihadirkannya. (Daniel Kampua/Fimela.com)
"Ini fokusnya di komedi di toko. Sehingga memodernisasi tokonya. Setelah tahu unsur modernisasi kita bikin plot di setiap episode seperti film. Lalu ada sub plot yang wajar terjadi di serial komedi," pungkas Ernest Prakasa. (Daniel Kampua/Fimela.com)