Lukman Sardi Menjelma Jadi Penyair Amir Hamzah dalam Nyanyi Sunyi Revolusi

Rizky Mulyani diperbarui 14 Jan 2019, 09:38 WIB
Peran terbarunya dalam dunia teater adalah menjadi sosok Amir Hamzah, seorang sastrawan dan Pahlawan Nasional yang sajak dan puisinya menurut Lukman begitu emosional dan kompleks. (Bambang E.Ros/Bintang.com)
“Seperti bagaimana naskah ini ditampilkan dengan begitu sunyi, tapi disampaikan melalui suara dari panggung yang keluar, tanpa menghilangkan sense of art itu sendiri, itu kesulitannya,” ujar Lukman. (Bambang E.Ros/Bintang.com)
Hal ini diakui Lukman Sardi pada jumpa pers pementasan teater Nyanyi Sunyi Revolusi, Sabtu (12/1/2019) di Galeri Indonesia Kaya, Grand Indonesia, Jakarta. Untuk itu dirinya melakukan riset dengan membaca buku yang menulis tentang Amir Hamzah. (Bambang E.Ros/Bintang.com)
“Dari situ aku belajar banyak hal baru, terutama soal cinta, rasa, dan memaafkan, bagaimana hal itu bisa membuat segalanya menjadi jauh lebih baik lagi,” tuturnya. (Bambang E.Ros/Bintang.com)
Pertunjukan berkisah tentang hubungan Amir Hanzah dengan percintaan terhadap manusia dan negaranya. Mulai saat Amir menempuh pendidikan di Solo, pernikahan, hingga saat revolusi kemerdekaan di daerah Langkat. (Bambang E.Ros/Bintang.com)
Nyanyi Sunyi Revolusi dalam pertunjukan teater akan digelar di Gedung Kesenian Jakarta, pada 2-3 Februari 2019 mendatang dengan diprakarsai Titimangsa Foundation dan dukungan Bakti Budaya Djarum Foundation. (Bambang E.Ros/Bintang.com)
Disutradarai Iswadi Pratama (sutradara Teater Satu Lampung), pementasan ini juga dimainkan Prisia Nasution sebagai Tengku Tahura, Sri Qadariatin sebagai Iliek Sundari, dan Dessy Susanti sebagai Tengku Kamaliah. (Bambang E.Ros/Bintang.com)

Tag Terkait