Di Film Perburuan, Adipati Dolken Harus Hafal 13 Lembar Dialog Berbahasa Sastrawi

Rizky Mulyani diperbarui 29 Jun 2019, 21:00 WIB
Richard Oh, sang sutradara yang memberi kepercayaan pada Adipati memerankan karakter Hardo. Bukan hal mudah, Adipati mendapat tantangan dalam berdialog yang menggunakan bahasa Sastrawi. (Adrian Putra/Fimela.com)
Diakui Adipati, gaya bahasa dalam dialog yang digunakannya itu sangat lah panjanga. Menurutnya, bahasa yang diucapkan itu memang sangat sastra. Bahkan ia harus menghafal 13 lebar naskah berbahasa sastra. (Adrian Putra/Fimela.com)
"Bahasa itu jadi kesulitan juga karena bahasanya sastra banget dan panjang banget. Ada satu scene yang sampai 13 lembar," kata Adipati Dolken di Warung Buncit, Jakarta Selatan, Rabu (26/6/2019). (Adrian Putra/Fimela.com)
Ternyata, Adipati harus menghafalkan tiga scene untuk berdialog panjang. Ia juga menceritakan soal caranya agar bisa menhafalnya dengan baik. (Adrian Putra/Fimela.com)
"Dipahami apa yang mau disampaikan. Walaupun dialog panjang harus diedit dan ambil esensinya. Yang penting selama reading, aktor yang terlibat juga bisa menjaga tone dialognya, nadanya," paparnya. (Adrian Putra/Fimela.com)
"Biar waktu shooting biar ada dialog yang diedit tetap terjaga tempo dan esensinya. Jadi seperti itu kira-kira," kata pemilik nama asli Adipati Koesmadji tersebut. (Adrian Putra/Fimela.com)
Film Perburuan ini rencananya bakal tayang pada 15 Agustus 2019 mendatang. Film ini mengisahkan sosok Hardo, tentara PETA yang diincar tentara Jepang. (Adrian Putra/Fimela.com)