Selain Perankan Nenek, Karina Suwandi Juga Tulis Narasi untuk Dubbing Film Darah Daging

Ruben SilitongaSutikno diperbarui 30 Nov 2019, 21:00 WIB
Dengan hobinya tersebut, ia pun kemana-mana membawa notepad. Hal itu guna menyalurkan apa yang sedang dirasakan maupun dilihatnya saat itu. (Daniel Kampua/Fimela.com)
"Ya, saya dulu memang hobi nulis. Jadi kemanapun saya pergi itu biasanya saya bawa notepad dan selalu saya taro tas, jadi kemana aja saya tulis atau saya gambar," ujarnya saat ditemui di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (27/11/2019). (Daniel Kampua/Fimela.com)
"Misalnya saya lagi di cafe terus saya gambar gedungnya, tapi saya berhenti sejak 10 tahun lalu. Setelah Saya punya anak, kebiasaan itu hilang," lanjut perempuan 45 tahun ini. (Daniel Kampua/Fimela.com)
Setelah kebiasaannya hilang, ia mengaku suka mengumpulkan buku-buku yang disukai. Begitu juga dengan sang suami. Meski hobi menulis sejak lama, namun ia masih enggan untuk menjadi penulis buku. (Daniel Kampua/Fimela.com)
"Aduh, kayaknya belum sanggup deh. Belum bisa, tapi kalau nulis pas saya lagi ada di mana gitu itu biasa ya. Tapi cuman kalau nulis cerita belum paham bagaimana caranya, lebih kepada pengalaman-pengalaman sendiri aja. Kaya buku diary gitu," tambahnya. (Daniel Kampua/Fimela.com)
Salah satu karya perempuan yang mengawali kariernya dari film Lupus II (Makhluk Manis dalam Bis) tahun 1997 itu adalah untuk film terbarunya Darah Daging. Selain memerankan nenek-nenek, Karina juga menulis narasi voice over di trailer keduanya tersebut yang menulis Karina. (Daniel Kampua/Fimela.com)
"Jadi pas ngisi dubbing trailer kedua itu dari tulisan yang ada pas saya dapat visualnya, akhirnya saya ngeliat visualnya saya sih sebenernya udah nangis pada saat itu karena apa yang dialami oleh mereka-mereka saya tulis," kata Karina Suwandi. (Daniel Kampua/Fimela.com)