Pengalaman Berharga Yura Yunita Bernyanyi dengan Bahasa Isyarat

Ruben SilitongaRizky Mulyani diperbarui 07 Des 2019, 22:30 WIB
Yura pun bahagia ketika lagu Merakit miliknya bisa menginspirasi kaum disabilitas. Akhirnya Yura pun membuat sebuah acara bertajuk Merakit Ruang Kolaborasi. Tujuannya, mengajak teman-teman disabilitas untuk berkarya. (Daniel Kampua/Fimela.com)
"Aku melihat potensi temen-temen disabilitas ini mereka sangat-sangat besar, tapi mereka belum ada ruang kesempatan yang belum ada. Dengan acara ruang kolaborasi, aku hanya ingin memberi ruang untuk mereka bisa berekspresi lebih besar lagi," ungkap Yura Yunita. (Daniel Kampua/Fimela.com)
Kalau biasanya Yura bernyanyi di tengah keramaian, berbeda dengan kali ini. Ia harus bernyanyi di ‘kesunyian’ di hadapan teman tuli. Di kala itu juga Yura baru merasakan menjadi kaum minoritas. (Daniel Kampua/Fimela.com)
"Yang paling gila itu saat aku tampil sama bunda Galuh dihadapan teman tuli, itu aku baru ngerasain jadi minoritas. Semua teman tuli, dan aku sendirian yang teman dengar nih. Aku juga nyanyi dengan bahasa isyarat," kata Yura Yunita. (Daniel Kampua/Fimela.com)
Yura mengaku berbahagia mendapat kesempatan yang sangat membahagiakan itu. Di akhir penampilannya, kaum disabilitas bertepuk tangan tanpa suara. Bahkan ada yang menangis usai dibawakannya lagu Yura bertajuk Merakit. (Daniel Kampua/Fimela.com)
"Setelah aku selesai nyanyi, semua teman tuli berdiri dan tepuk tangan dengan bahasa isyarat yang tetap tanpa suara, sunyi, dan beberapa teman tuli juga nangis. Jadi kayak, semua tuh hening tapi mukanya tuh bersimbah air mata gitu," terangnya. (Daniel Kampua/Fimela.com)
Merakit Ruang Kolaborasi sendiri akan diselenggarakan pada 15 dan 20 Desember di M Bloc Space, Jakarta Selatan. Akan ada banyak acara bermanfaat yang akan digelar di event tersebut. (Daniel Kampua/Fimela.com)

Tag Terkait