Randy Pangalila dan Istri Ceritakan Perbedaan Natal di Indonesia dan Kanada

Ruben SilitongaRizky Mulyani diperbarui 20 Des 2019, 18:38 WIB
Randy mengatakan kalau sang istri sudah merasakan Natal di Kanada dan Indonesia. Pastinya Chelsey telah menemukan perbedaan antara merayakan di kedua negara tersebut. (Bambang E.Ros/Fimela.com)
“Sudah sih, tahun lalu kan sebelum kita menikah dia sudah datang ke sini untuk mengurus surat-surat, jadi dia sudah merasakan perbedaannya antara white christmas dan bagaimana natal di Indonesia,” ungkap Randy di Kawasan Gunawarman, Jakarta, Rabu (18/12/2019). (Bambang E.Ros/Fimela.com)
Akan merayakan Natal di Indonesia, Randy menceritakan tentang tradisi yang dilakukan saat kumpul keluarga. Menurutnya tidak ada perbedaan yang signifikan dengan tradisi keluarga istrinya. (Bambang E.Ros/Fimela.com)
“Perbedaannya hanya natal yang tidak white christmas ya. Kalau tradisinya di keluarga kita suka tukar kado jadi kurang lebih sama. Bedanya kalau di sana ada kaos kaki yang diisi cokelat dan permen yang digantung-gantung, jadi anak-anak bisa ambil itu,” ungkapnya. (Bambang E.Ros/Fimela.com)
Istri Randy Pangalila juga mengemukakan pendapatnya tentang perayaan natal di Indonesia. “Natal yang panas ya, hehehe, tapi aku menyukai. Dan juga berkumpul dengan keluarga,” ujar Chelsesy Frank. (Bambang E.Ros/Fimela.com)
Randy menambahkan ucapan sang istri mengenai Natal yang panas menurut Chelsey. Memang menurut Randy biasanya suhu di Kanada saat Natal sangat lah dingin. (Bambang E.Ros/Fimela.com)
“Kalau di Kanada itu kalau lagi Christmas itu dinginnya bisa parah banget, bisa sampai minus 50, jadi kadang-kadang orang Kqnada saking kedinginannya mereka suka winter gateway,” ungkap Randy Pangalila. (Bambang E.Ros/Fimela.com)