Potret Kalista Iskandar Tersingkir karena Pancasila

Ruben SilitongaSutikno diperbarui 10 Mar 2020, 11:00 WIB
Pada babak Top 6, perempuan kelahiran Bukittinggi 21 tahun silam itu tidak bisa menjawab pertanyaan dari ketua MPR, Bambang Soesatyo.(Bambang E Ros/Fimela.com)
Kala itu, Kalista Iskandar menjadi kontestan kedua yang menerima pertanyaan yang dilontarkan dewan juri. Bamsoet minta Kalista melafalkan lima point dalam pancasila. (Bambang E Ros/Fimela.com)
"Apakah Kalista hafal kelima sila di Pancasila?," tanya Bamsoet. Sorak sorai pendukungnya pun lantas bergema seperti yakin idolanya bisa menjawab dengan lugas. (Bambang E Ros/Fimela.com)
Pertanyaan mudah yang dilontarkan oleh Bamsoet itu ternyata mengubur impian Kalista menjadi Puteri Indonesia. Ia tersandung dalam sila keempat dan lima. (Bambang E Ros/Fimela.com)
"Nomor empat, kemanusiaan, Kemasyarakatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan," katanya menyebutkan Sila Keempat. (Bambang E Ros/Fimela.com)
Beragam reaksi dari para penonton melihat seorang calon Puteri Indonesia tidak hafal dengan setiap sila dalam Pancasila. Ia kembali terpleset dengan sila ke lima. (Bambang E Ros/Fimela.com)
"Kemanusiaan sosial yang adil dan beradab," ucapnya untuk Sila Kelima. Akibat tidak hafal, dampaknya pun luar biasa. Meski sebelumnya memiliki banyak dukungan melanjutkan ke babak Top 3, langkahnya terhenti karena Pancasila. (Bambang E Ros/Fimela.com)
Meski warganet banyak yang merundung di media sosial, tapi tidak sedikit juga yang mendukungnya. Waktu yang terbatas, bisa saja membuat orang menjadi gugup ketika akan menjawab pertanyaan. (Bambang E Ros/Fimela.com)
"Terima kasih banyak atas cinta dan semangatnya dalam perjalanan ini. Hal besar yang bisa aku ambil pada malam ini adalah, tidak apa-apa merasa gerogi selama kamu tetap mengangkat kepala dan bangga terhadap dirimu sendiri," tulisnya pada Sabtu (7/3/2020).