Pandangan Tompi Tentang New Normal yang Segera Diterapkan

Ruben SilitongaRizky Mulyani diperbarui 28 Mei 2020, 06:53 WIB
Dalam event Silaturahome yang berlangsung secara virtual, Senin (26/5/2020), Tompi yang kala itu hadir juga Menteri BUMN, Erick Tohir, mengemukakan pandangannya tentang New Normal. (Instagram/dr_tompi)
Menurut Tompi, gaya hidup tersebut tidak lah sulit. Namun harus ada komitmen yang kuat dalam menerapkannya. Menurutnya, hal tersebut bisa dilakukan dalm waktu dekat, tentu diikuti dengan aturan yang diterapkan pemerintah. (Instagram/dr_tompi)
"Ini (new normal) nggak rumit harusnya, tapi harus komit," kata Tompi yang kemudian mempertanyakan tentang kesiapan pemerintahnya sendiri dalam menerapkan sistem baru tersebut. (Instagram/dr_tompi)
Laki-laki berdarah Nangroe Aceh Darussalam berpendapat bahwa selama ini masih ada kebijakan dari pemerintahnyasendiri yang tumpeng tindih. (Instagram/dr_tompi)
"Kadang yang satu ngatur A, tapi lupa ada substansi lain yang kebentur. Kayak kereta diatur tapi jam kerjanya nggak diatur, kan sama aja bohong. Sekarang kantornya nggak dipaksa libur, jumlah penumpang (kereta) tetap besar, tapi transportasinya dikurangin," paparnya. (Instagram/dr_tompi)
Menurut pandangan Tompi, untuk mengatasi lunjakan penumpang di transportasi umum harus diimbangi dengan pengaturan jam kerja. Tidak seperti sebelum adanya pandemi di mana hampir semua perusahaan memiliki jam kerja yang sama. (Instagram/dr_tompi)
"Pemerintah harus ada regulasi seperti yang memaksakan kantor jam kerjanya harus di-split. Pemerintah harus ngatur dan harus jadi regulasinya," pungkas Tompi. (Instagram/dr_tompi)

Tag Terkait