Quarter Life Crisis, Rachel Amanda Mengalami Sebelum Waktunya

Ruben SilitongaRizky Mulyani diperbarui 27 Jun 2020, 11:00 WIB
Berdasarkan lifehack.org, Quarter life crisis atau krisis perempat baya, adalah masa transisi dari awal 20an hingga akhir 20an, dari masa kanak-kanak menuju dewasa, dan proses adaptasi dengan perubahan-perubahan yang menyertainya. (Instagram/auroramanda95)
Mengingat Amanda sudah bekerja sejak kecil, ia merasa telah mengalami quarter life crisis sejak kecil juga. Namun kala itu ia tidak menyadarinya, lebih tepatnya ia tidak tahu ketika banyak merasa cemas. (Instagram/auroramanda95)
"Mungkin sebelumnya, aku tuh nggak sadar dan nggak menyadari aku lagi mengalami cirisis, atau lebih ke nggak tahu ya. Tapi aku banyak merasakan kecemasan dan banyak pertimbangan," ujarnya saat Instagram live, Rabu (24/6/2020). (Instagram/auroramanda95)
"Terus karena namanya quarter life crisis dan terkenal di usia 20 tahunan, aku kok merasa itu lebih awal. Mungkin karena aku kerja dari kecil yah, jadi aku merasa benar-benar crisis di usia 18 tahun," jelasnya. (Instagram/auroramanda95)
Rachel Amanda bercerita bahwa kala itu ia kerap merasa bosan dengan pekerjaannya. Mengingat ia sudah berkecimpung di dunia sinetron sejak kecil, Amanda bingung apakah tetap di situ atau menjelajah yang lainnya. (Instagram/auroramanda95)
"Waktu itu emang aku cukup banyak yang dipikirkan, terutama dalam karir aku dilema aku mau ke mana. Aku kan cukup lama di sinetron tv, aku mikir nyaman sih di tv tapi kalau di sini aja kayak stuck, dan gak akan berkembang," tuturnya. (Instagram/auroramanda95)
Seperti kebanyakan orang, Rachel Amanda pun juga mengalami quarter life crisis. Namun kini di usia 25 tahunnya, Amanda kerap masih merasakan galau, terutama soal pekerjaan dan rencananya di masa depan. (Instagram/auroramanda95)