Dalam acara 17an Merdeka, Senin (17/8/2020), Denny mempersembahkan koleksi busana rancangannya dalam sebuah virtual trunk show. Ia memamerkan rangkaian koleksi busana yang mengangkat keindahan Batik Kudus. (Daniel Kampua/Fimela.com)
Smaradhana, bentuk Denny Wirawan mengungkapkan rasa cintanya terjadap batik kudus. Tentu dalam koleksinya kali ini, batik Kudus menjadi motif utama. Terlihat juga dalam karyanya tersebut, ekspresi perempuan Indonesia yang percaya diri dan mandiri. (Daniel Kampua/Fimela.com)
Saat wawancara secara eksklusif bersama Fimela.com, Denny Wirawan mengatakan bahwa Smaradhana ini memang caranya dalam mengungkap rasa cinta terhadap batik Kudus. Ke depannya, ia juga akan terus mengenalkan batik Kudus tersebut. (Daniel Kampua/Fimela.com)
"Smaradhana dalah pengungkapkan rasa cinta saya terhadap batik Kudus. Dari 2012 sampai ke depannya, saya coba untuk (batik kudus) semakin dikenal dan diangkat kembali secara nasional maupun Internasional. Saya mencoba untuk lebih mengeksplor lagi," ungkapnya. (Daniel Kampua/Fimela.com)
Motif kuno batik Kudus disulap menjadi kekinian oleh Denny Wirawan. Rancangannya terlihat chic, sedikit maskulin dan provokatif. Dalam virtual trunk shownya, ia menyuguhkan 12 koleksi yang ditampilkan dalam tiga sequence. (Daniel Kampua/Fimela.com)
Kecintaan Denny Wirawan ini juga tak lepas dari Bakti Budaya Djarum Foundation. Di tahun 2015 silam, ia dipercaya mengembangkan batik kudus dan mengenalkannya dalam kancah nasional dan Internasional. (Daniel Kampua/Fimela.com)
Untuk itu, Denny Wirawan kala itu melakukan pembinaan pada pembatik di Kudus yang menjadi cikal bakal Batik Plesiran. Tentunya, ia melakukan pembinaan tersebut bersama Bakti Budaya Djarum Foundation. (Daniel Kampua/Fimela.com)