Cerita Nikita Willy Berproses Menjadi Pribadi Lebih Baik

Ruben SilitongaRizky Mulyani diperbarui 28 Agu 2020, 12:00 WIB
Bukan hal mudah memang, Niki pun pernah merasa takut jika tak mendapat dukungan dari teman-temannya. Namun ternyata Niki bisa menjalani niat baiknya dengan sambutan hangat dari lingkungan sekitar. (Instagram/nikitawillyofficial)
"Awal-awal aku, tuh, berpikir kayak dan aku sering curhat sama mamaku, takutnya, kalau misalkan aku berubah, teman-teman aku bilangnya kayak, 'Aduh, sok-sokan banget, nih,' segala macam," ujar Nikita Willy. (Instagram/nikitawillyofficial)
Diakui Niki, sebelumnya ia dan teman-temannya lebih sering party sampai pagi saat akhir pekan. Namun kini lebih banyak makan malam di rumah dirinya atau teman-temannya dan pulang sebelum pukul 10 malam. (Instagram/nikitawillyofficial)
"Kita lebih kayak makan malam di rumah siapa, habis itu kita pulang, pukul 22.00 tidur. Terus, pagi-pagi pas salat subuh kita sudah texting-an aja sama-sama cewek-cewek, 'Jangan lupa salat subuh, ya.' Jadi, benar-benar changed gitu," jelas Nikita. (Instagram/nikitawillyofficial)
Tujuan Niki melakukan perubahan selain untuk dirinya sendiri adalah untuk orangtuanya. Ia ingin menolong sang ayah yang sudah meninggal dunia dengan menjadi anak yang Soleha. Untuk itu, ia mencari ilmu kepada para guru. (Instagram/nikitawillyofficial)
"Pertama aku search gitu di Google, bagaimana caranya kita menolong orang tua kita di sana. Aku ingat banget kata-katanya adalah, 'Doa anak salihah bisa menolong orang tua di sana'," kata Nikita Willy.(Instagram/nikitawillyofficial)
"Jadi, akhirnya aku mencari guru. Aku bilang sama guru aku kalau aku pengin banget menjadi anak yang salihah gitu," ungkap Nikita Willy. (Instagram/nikitawillyofficial)

Tag Terkait