Hari Guru Sedunia, Telusuri Kisah di Balik 5 Oktober yang Jadi Sejarah

Karla Farhana diperbarui 05 Okt 2020, 14:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Guru bukan hanya orangtua kedua bagi para siswa di sekolah, tetapi juga pahlawan tanpa tanda jasa. Tugasnya mendidik para murid demi memberikan bekal untuk generasi-generasi penerus dilakukan tanpa kenal lelah. Untuk itu, sebagai penghargaan bagi seluruh guru di dunia, 5 Oktober ditetapkan sebagai Hari Guru Sedunia atau World Teacher's Day. 

Perayaan ini, tulis Liputan6, sudah ditetapkan sejak 1994. Menurut United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO), Hari Guru Sedunia ini juga didtetapkan dalam rangka memperingati hari jadi diadopsinya Rekomendasi ILO/UNESCO pada tahun 1966, tentang Status Guru. 

Rekomendasi ini menetapkan tolok ukur hak dan kewajiban para guru, serta standar persiapan awal dan kelanjutan pendidikan, perekrutan, pekerjaan, dan kondisi belajar mengajar. Rekomendasi tentang Status Tenaga Kependidikan Perguruan Tinggi diadopsi pada 1997 untuk melengkapi Rekomendasi tahun 1966 dengan mencakup tenaga pengajar dan peneliti di perguruan tinggi. 

Di Indonesia, Hari Guru Nasional diperingati pada 25 November. Tanggal ini juga bertepatan dengan lahirnya Persatuan Guru Republik Indonesia. 

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Peran Guru di Tengah Pandemi Corona

Ilustrasi Guru | pexels.com/@olly

Di tengah pandemi Corona, aktivitas belajar mengajar berubah. Kini, demi memutus rantai Corona dan keselamatan pada murid serta tenaga pengajar, kegiatan belajar mengajar tatap muka ditiadakan. Sebagai gantinya, murid dan para guru melakukan kegiatan secara daring. 

Begitu banyak tantangan yang dihadapi para guru selama pandemi ini berlangsung. Terutama tentang pemberian materi pembelajaran yang harus efektif. Guru dan dosen dituntut untuk dapat melakukan berbagai inovasi secara kreatif untuk merencanakan dan melaksanakan sistem pengajaran daring selama pandemi berlangsung. 

#ChangeMaker

3 dari 3 halaman

Simak Video Beirkut