Rekahan Pagi Bukit Gondopurowangi

Bambang E. RosSutikno diperbarui 16 Jan 2021, 22:30 WIB
Keindahan pagi yang tersembunyi di Dusun Kemloko ini bisa ditempuh sekitar 27 kilometer dari Kota Magelang, dengan waktu perjalanan kurang-lebih satu jam. (Bambang E Ros/Fimela.com)
Menginap di homestay Balkondes Kenalan di lereng pegunungan Menoreh yang berbatasan dengan Kabupaten Kulon Progo Yogyakarta menjadi pilihan terdekat bagi yang ingin mencari ketenangan dan menikmati kesunyian alam. (Bambang E Ros/Fimela.com)
Berada tepat di depan kantor Kepala Desa Kenalan, penginapan ini menyediakan 10 kamar untuk para pengunjung yang ingin menikmati dan menjelajahi desa. (Bambang E Ros/Fimela.com)
Dari Balai Ekonomi Desa (Balkondes) di Desa Kenalan, Kecamatan Borobudur ini jarak tempuh menuju Puthuk Gondopurowangi hanya sekitar 2 kilometer. (Bambang E Ros/Fimela.com)
Tebing-tebing terjal di kanan-kiri jalan yang meliuk dan naik turun menggunakan mobil Elf sewaan dari tempat penginapan, bisa menguji nyali mengendarai kendaraan di kawasan perbukitan. (Bambang E Ros/Fimela.com)
30 menit kemudian, mobil yang dikemudikan Didit berhenti di sebuah Pos Kamling, mengikuti motor yang dibawa Irwanudin, pemandu dari penginapan. (Bambang E Ros/Fimela.com)
Di samping Pos terpasang papan petunjuk arah “200 meter” menuju ke Bukit Gondopurowangi. (Bambang E Ros/Fimela.com)
Dari jalan beraspal yang hanya bisa dilewati satu kendaraan roda empat, kemudian berubah menjadi jalan cor semen yang bisa dilalui sepeda motor. (Bambang E Ros/Fimela.com)
Jalan setapak berundak yang ditempuh dengan berjalan kaki akhirnya mengantar kami menuju puncak Bukit Gondopurowangi. (Bambang E Ros/Fimela.com)
Rasa kantuk dan lelah perjalanan dari subuh pukul 04.30 WIB pun terbayar lunas melihat eksotisme rekahan matahari pagi dengan hamparan pebukitan dan pegunungan. (Bambang E Ros/Fimela.com)
Seekor kera muncul di antara pepohonan karet yang banyak dijumpai di sisi kiri dan kanan bukit. Meski berada bebas disekitar area bukit, kera ini tidak berulah ataupun mengganggu. (Bambang E Ros/Fimela.com)
Hela nafas panjang, ditemani roti dan seruput kopi panas dari tumbler perlahan melesapkan cucuran keringat dari perjalanan mendaki dengan perkiraan kemiringan hampir 45 derajat. (Bambang E Ros/Fimela.com)
Di ufuk timur sinar matahari memperlihatkan kemegahan alam Tanah Jawa, dengan apitan Gunung Merapi dan Merbabu di sisi kirinya. (Bambang E Ros/Fimela.com)
Sementara dibalik punggung sisi kiri kami, Gunung Sumbing terlihat tak kalah indahnya. (Bambang E Ros/Fimela.com)
Tiga gunung yang mengelilingi bentangan perbukitan memanjakan mata akan indahnya pesona wisata Indonesia. (Bambang E Ros/Fimela.com)
Alunan tembang Banyu Langit dan Layang Kangen dari The Godfather of Broken Heart, Didi Kempot keluar dari speaker smartphone, memberi kata “betah” untuk lebih lama berada disini. (Bambang E Ros/Fimela.com)
Bukit Gondopurowangi dan Balkondes Kenalan adalah salah satu wisata yang dikelola oleh Kementerian BUMN RI. (Bambang E Ros/Fimela.com)
Nama Desa Kenalan merupakan gabungan dari dua nama desa, yakni Desa Kemloko dan Nalan. Kemloko terdiri dari 2 RW dan 8 RT (219 keluarga atau 660 jiwa). (Bambang E Ros/Fimela.com)
Sedangkan Desa Nalan sendiri terdiri dari 2 RW dan 6 RT (214 keluarga atau 650 jiwa). (Bambang E Ros/Fimela.com)
Desa Kenalan seluas 241,9 hektar ini berada 400 meter di atas permukaan laut, dan berjarak sekitar 14 kilometer dari Candi Borobudur. (Bambang E Ros/Fimela.com)