Reza Rahadian dan Julie Estelle Merajut Kisah Mereka yang Menunggu di Banda Naira

Sutikno diperbarui 27 Nov 2021, 16:00 WIB
Di tengah perjuangannya selama berada di Banda Naira, Sjahrir terus diliputi gelisah, kenangan indah bersama Maria senantiasa berkelebat dalam benaknya saat menyendiri di pantai. Sjahrir setia menunggu Maria datang ke Banda Naira. (dok.Bakti Budaya Djarum Foundation)
Mereka yang Menunggu di Banda Naira menceritakan tentang pertemuan empat tokoh pergerakan Indonesia: Sutan Sjahrir, Mohammad Hatta, dr.Tjipto Mangoenkoesoemo, dan Iwa Koesoema Soemanteri, di tanah pembuangan Banda Naira. (dok.Bakti Budaya Djarum Foundation)
Tahun 1936, Sjahrir dan Hatta tiba di Banda Naira sebagai tahanan politik. Mereka bertemu dengan tahanan politik lainnya, Tjipto dan Iwa yang sudah terlebih dahulu berada di sana. Meski dalam pengasingan, mereka tak gentar meneruskan perjuangan. (dok.Bakti Budaya Djarum Foundation)
Lakon ini dipentaskan pada Kamis, 25 November 2021 Pukul 20.00 WIB di Gedung Kesenian Jakarta dengan penonton terbatas. Selain itu, akan ditayangkan secara virtual mulai Jumat, 17 Desember 2021 Pukul 19.00 WIB selama 6 bulan di kanal YouTube IndonesiaKaya. (dok.Bakti Budaya Djarum Foundation)
Pementasan yang diproduseri oleh Happy Salma selaku Founder Titimangsa Foundation ini juga diperankan Lukman Sardi (dr. Tjipto Mangoenkoesoemo), Tanta Ginting (Mohammad Hatta), dan Verdi Solaiman (Iwa Koesoema Soemanteri). (dok.Bakti Budaya Djarum Foundation)
“Di tengah pandemi, panggung seni pertunjukan Indonesia senantiasa beradaptasi dengan kondisi, dan menghadirkan berbagai pementasan sevara virtual,” ujar Renitasari Adrian, program Director Bakti Budaya Djarum Foundation. (dok.Bakti Budaya Djarum Foundation)
Mereka yang Menunggu di Banda Naira dipersembahkan oleh Titimangsa Foundation dan Bakti Budaya Djarum Foundation. Kisah diangkatdari novel Bung di Banda karya Segius Sutanto, lalu dialih wahanakan oleh Gunawan Maryanto dan ditafsir ulang Wawan Sofwan. BEP. (dok.Bakti Budaya Djarum Foundation)