Niti Senja, Persembahan Perdana Denny Wirawan di Masa Pandemi

Sutikno diperbarui 03 Des 2021, 20:38 WIB
Pesona keindahan batik khas dari daerah Kudus ditampilkan sebanyak 44 look dalam peragaan busana pada Kamis (2/12/2021) di Bali Room, Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta. Dengan mengusung tema Mix & Match, Back to Work, dan Freedom. (Bambang E Ros/Fimela.com)
Berbahan modern cotton, silk, linen, dalam pallete warna hitam, putih, beige, coklat, dan hijau lumut, koleksi ini juga memuat kearifan lokal batik Kudus cap sebagai benang merahnya. (Bambang E Ros/Fimela.com)
Niti Senja merupakan koleksi dengan berbagai usulan rancangan mulai dari konsep yang diterjemahkan dalam warna, bentuk, desain, detail, dan patternization untuk kaum urban yang aktif dan ingin tampilan yang simple dan elegan. (Bambang E Ros/Fimela.com)
Selain itu, tetap dapat tampil dalam nuansa city look yang essentially, exploitation, dan exploration (beyond nature). Penantian panjang Denny Wirawan selama 2 tahun ini akhirnya terlaksana berkat dukungan Bakti Budaya Djarum Foundation. (Bambang E Ros/Fimela.com)
"Koleksi ini sebenarnya sudah direncanakan sebelum pandemi covid-19. Keburu pandemi terjadi, akhirnya tertunda. Baru sekarang akhirnya bisa kejadian," tutur Denny usai pagelaran. (Bambang E Ros/Fimela.com)
Daya tarik lain dari Niti Senja Resort Collection 2021-2022 ini adalah pemilihan warna. Selain hitam dan putih, Denny juga membuatnya dalam palet lembut seperti coklat muda dan beige untuk mereka yang berjiwa lembut dan feminin. (Bambang E Ros/Fimela.com)
Direktur Program Bakti Budaya Djarum Foundation Renitasari Adrian berharap, koleksi Niti Senja dapat diterima oleh masyarakat luas. "Dengan pemakaian batik cap, harganya bisa ditekan, sehingga penikmat karya Mas Denny bisa lebih luas," ungkapnya. BER. (Bambang E Ros/Fimela.com)

Tag Terkait