Ada Gadis Kretek di Panggung PIFW, Kolaborasi Apik Wilsen Willim dan Batik Keris Mengeksplorasi Wastra Jadi Busana Siap Pakai

Annissa Wulan diperbarui 07 Mar 2024, 08:00 WIB
Wilsen Willim menampilkan 20 busana siap pakai dengan sentuhan batik koleksi Batik Keris. [Foto: Document FIMELA/Daniel Kampua]
Di kolaborasi kali ini, Wilsen Willim memilih batik tulis dan cap bercorak klasik, batik pesisir khas Cirebon, dan batik hokokai yang merupakan perpaduan budaya Jepang dan Jawa. [Foto: Document FIMELA/Daniel Kampua]
Warna batik yang dipilih bernuansa cokelat, putih, hitam, dan nuansa terang khas batik pesisir Cirebon, dari bahan dasar katun primisima. [Foto: Document FIMELA/Daniel Kampua]
Wilsen Willim mengemas koleksinya dalam potongan rok, sarung, dan atasan seperti kemeja dan luaran. [Foto: Document FIMELA/Daniel Kampua]
Tak hanya batik, Wilsen Willim juga bereksplorasi dengan potongan busana tradisional Indonesia yang dikemas kontemporer. Hal ini pernah dilakukannya saat merancang busana beskap dengan potongan samping khas Wilsen Willim untuk dikenakan Dian Sastrowardoyo pada Busan Film Festival 2023. [Foto: Document FIMELA/Daniel Kampua]
Potongan busana tradisional seperti beskap, surjan, kebaya janggan, kebaya kutu baru, dan kebaya kartini dional menjadi lebih modern, dengan permainan potongan pendek, meliuk, aksen lipit, drapery, dan volume yang dramatis. [Foto: Document Wilsen Willim]
Pilihan warna netral seperti hitam, putih, biru gelap, dan kelabu gelap dipilih untuk menetralisir corak batik yang menyita perhatian, dalam koleksi yang diberi tajuk "Dulu, Kini, Nanti" ini. [Foto: Document FIMELA/Daniel Kampua]