Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, banyak dari kita sering kali mendengar berbagai informasi tentang asam urat dari lingkungan sekitar. Sayangnya, tidak semua informasi tersebut benar adanya. Beberapa di antaranya bahkan hanyalah mitos yang bisa menyesatkan dan membuat penderita asam urat semakin bingung dalam menjaga kesehatannya.
Memahami fakta yang benar mengenai asam urat sangat penting agar pengelolaan penyakit ini bisa dilakukan dengan tepat. Dengan informasi yang benar, Sahabat Fimela bisa mengambil langkah preventif dan penanganan yang lebih efektif. Oleh karena itu, penting untuk memisahkan mana yang fakta medis dan mana yang sekadar kepercayaan turun-temurun.
Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa mitos populer seputar asam urat yang perlu diluruskan. Yuk, cari tahu apakah Sahabat Fimela pernah mempercayai salah satunya!
Advertisement
Advertisement
1. Asam Urat Hanya Menyerang Orang Tua
Faktanya, asam urat tidak hanya menyerang orang lanjut usia. Meski memang lebih sering ditemukan pada usia di atas 40 tahun, kondisi ini juga bisa dialami oleh orang yang lebih muda, terutama jika memiliki gaya hidup tidak sehat dan pola makan tinggi purin.
Gaya hidup seperti konsumsi alkohol berlebihan, kurang olahraga, dan pola makan buruk bisa meningkatkan kadar asam urat dalam darah. Maka dari itu, penting untuk menjaga kesehatan sejak dini agar terhindar dari risiko asam urat, meskipun masih tergolong muda.
2. Asam Urat Sama dengan Rematik
Banyak yang mengira asam urat dan rematik adalah penyakit yang sama karena sama-sama menyerang sendi. Namun, keduanya merupakan kondisi yang berbeda. Asam urat disebabkan oleh penumpukan kristal asam urat, sedangkan rematik atau rheumatoid arthritis adalah penyakit autoimun.
Gejalanya memang mirip, seperti nyeri sendi dan bengkak, tetapi penanganannya berbeda. Oleh karena itu, diagnosis yang tepat dari tenaga medis sangat diperlukan agar pengobatannya tidak salah arah.
Advertisement
3. Asam Urat Tidak Bisa Disembuhkan
Banyak orang percaya bahwa asam urat adalah penyakit seumur hidup yang tidak bisa disembuhkan. Meskipun memang tidak ada obat untuk benar-benar menyembuhkan, asam urat bisa dikendalikan sehingga penderitanya bisa hidup normal tanpa serangan nyeri yang sering.
Dengan pola makan sehat, cukup minum air putih, olahraga teratur, dan konsumsi obat dari dokter bila diperlukan, kadar asam urat bisa dijaga dalam batas normal. Jadi, Sahabat Fimela tetap bisa menjalani aktivitas dengan nyaman.
4. Harus Menghindari Daging Merah
Daging merah memang mengandung purin tinggi, tetapi bukan satu-satunya makanan yang bisa memicu asam urat. Beberapa sayuran seperti bayam, kembang kol, dan asparagus juga memiliki kandungan purin, meskipun dampaknya terhadap kadar asam urat tidak sebesar daging merah.
Namun, ini bukan berarti harus menghindari semua makanan tersebut sepenuhnya. Kuncinya adalah moderasi dan keseimbangan. Mengkombinasikan berbagai jenis makanan dengan nutrisi seimbang lebih efektif daripada menghindari kelompok makanan secara drastis.