Fimela.com, Jakarta Pregnancy nose adalah pembengkakan pada hidung selama masa kehamilan. Istilah pregnancy nose bukan merupakan istilah medis yang resmi, melainkan istilah yang muncul di media sosial. Istilah itu kemudian makin populer seiring dengan banyaknya ibu hamil yang ikut bercerita mengenai pengalaman pregnancy nose mereka.
Pada dasarnya, pembengkakan yang terjadi di beberapa anggota tubuh pada masa kehamilan merupakan hal yang wajar. Pembengkakan volume tubuh diketahui dapat mendukung pertumbuhan janin dan rahim sang ibu. Meskipun demikian, tidak semua ibu hamil akan mengalami pregnancy nose. Hal itu disebabkan oleh perbedaan respons tubuh pada masing-masing fase kehamilan.
Pembengkakan volume hidung atau pregnancy nose disebabkan oleh tingginya kadar hormon estrogen akibat peningkatan volume darah selama masa kehamilan. Sebenarnya, peningkatan volume darah pada masa kehamilan juga dapat menyebabkan beberapa perubahan lain pada anggota tubuh, seperti payudara dan kaki.
Advertisement
Namun, seseorang yang memiliki struktur hidung dengan jaringan lunak yang lebih banyak berpotensi mengalami pembengkakan pada hidung. Pembengkakan pada hidung dapat menyebabkan hidung tersumbat, mudah mimisan, hingga peradangan pada jaringan hidung.
Advertisement
Bagaimana Cara Mengatasi Pregnancy Nose?
Umumnya, banyak respons tubuh yang harus diterima? oleh ibu hamil pada masa kehamilan. Beberapa gejala akibat pregnancy nose seringkali mengganggu pernapasan sang ibu. Berikut beberapa cara untuk mengatasi pregnancy nose.
- Bersihkan hidung secara rutinSalah satu akibat dari pregnancy nose adalah banyaknya produksi lendir pada hidung yang membuat hidung tersumbat. Membersihkan hidung terutama dengan neti pot atau botol khusus pembersih hidung akan membantu ibu hamil untuk membersihkan lendir secara maksimal.
- Hindari paparan alergenPaparan alergen merupakan paparan polusi yang berpotensi memperparah kondisi hidung yang mengalami pregnancy nose. Hal itu disebabkan oleh jaringan hidung yang menjadi lebih sensitif akibat pregnancy nose. Apabila sedang di luar ruangan, gunakan masker untuk menghindari paparan polusi, seperti asap rokok, debu, dan polusi kendaraan.
- Jaga kelembapan udaraSelain produksi lendir yang meningkat, pregnancy nose juga berpotensi menyebabkan mimisan secara berulang pada ibu hamil. Mimisan tersebut terjadi akibat udara yang terlalu kering. Penggunaan pelembab udara atau humidifier terutama di malam hari sangat disarankan. Selain itu, humidifier juga dapat membantu meredakan hidung tersumbat sehingga ibu hamil dapat tidur dengan nyenyak.
Perlu diingat, pembekakan pada beberapa bagian tubuh di masa kehamilan merupakan hal yang wajar. Setelah melahirkan, kondisi tubuh dapat kembali normal seiring dengan kadar hormon pada tubuh. Bagi Sahabat Fimela yang mungkin sedang mengalami pregnancy nose, semangat dan jangan lupa olahraga, ya!