Sukses

Relationship

5 Tips Mengatur Manajemen Keuangan Pranikah

Fimela.com, Jakarta Mengatur keuangan pribadi penting dilakukan untuk menunjang kehidupan yang nyaman, apalagi jika sudah menikah. Pernikahan bukanlah sekadar hidup di atap  yang sama dengan seorang pasangan, ini lebih dari itu. Membangun rumah tangga tidak semudah yang dibayangkan, ada pertimbangan yang perlu dibahas bersama calon pasangan sebelum melangsungkan pernikahan, khususnya mengenai keuangan. Jangan menunda-nunda untuk berdiskusi mengenai keuangan sebelum menikah karena hanya takut menyakiti perasaan pasangan. Ini adalah cara yang baik untuk menjamin kelangsungan kehidupan setelah menikah nantinya.

Uang bisa menjadi topik yang sensitif bagi semua orang, tidak terkecuali pasangan suami istri. Semakin bertambah tanggungan, semakin banyak punya dana yang harus disiapkan. Banyak pasangan suami istri yang memiliki masalah keuangan dalam pernikahan mereka yang berakhir perceraian. Melihat kasus tersebut, menunjukkan bahwa betapa pentingnya manajemen keuangan baik sebelum menikah maupun setelah menikah. Komunikasi juga memainkan peran penting dalam mengatur keuangan, dibalik hubungan yang sehat ada komunikasi yang baik.

Bagi calon pengantin yang ingin segera menikah, penting untuk berdiskusi terkait bagaimana mengatur keuangan di masa depan. Meski terkadang ini menjadi hal yang sulit, namun sangat perlu dilakukan demi mendapatkan kehidupan yang nyaman dan terhindari dari hutang dan tagihan lainnya. Lantas apa saja yang harus dibicarakan? Tidak jauh-jauh dari penetapan anggaran, membayar tagihan, menabung, dan pendidikan anak nantinya. Fimela punya beberapa tips untuk mengatur manajemen keuangan pranikah untuk para calon pengantin yang akan menikah, simak penjelasan dibawah ini. 

 

 

Membicarakan hal-hal yang mendasar

Kebutuhan masing-masing orang tentu berbeda, termasuk ketika sudah menikah. Dengan perbedaan tersebut harus didasarkan dengan pemahaman yang sama, ini berlaku untuk para calon pengantin. Ketika menikah, mereka harus menjadi satu kesatuan yang sama, ibaratnya adalah mereka di tim yang sama. Dengan membicarakan keuangan pranikah, ini akan menjamin keamanan finansial di masa depan. Kedua pasangan harus bersikap jujur dan terbuka antara satu sama lain. Isi dari pembicaraan bisa dimulai dari hal-hal yang sangat mendasar, seperti tagihan kartu kredit, penghasilan perbulan, kebutuhan, hingga pengeluaran masing-masing. Hal ini dilakukan demi menghindari pinjam meminjam kepada orang lain.

Jangan menutupi hutang

Hubungan yang sehat dibangun berdasarkan kepercayaan. Ini termasuk hutang masing-masing calon pengantin. Saling terbuka mengenai hutang yang dimiliki akan membantu mereka untuk memahami  situasi keuangan masing-masing, serta mengambil keputusan yang lebih bijaksana dalam perencanaan keuangan ke depannya. Dengan berbicara secara terbuka dan jujur, pasangan dapat keluar dari masalah keuangan dan membangung kehidupan pernikahan yang lebih baik bersama.

Tetap memiliki tabungan pribadi

Meskipun sudah memiliki kebutuhan yang sama, bukan berarti harus meninggalkan kebutuhan pribadi. Memiliki akun bank yang berbeda dengan pasangan sama pentingnya dengan memiliki tabungan bersama. Setiap orang dalam pasangan atau keluar memiliki kebebasan untuk mengelola keuangan mereka sendiri sesuai dengan kebutuhan dan preferensi masing-masing. Dengan mempunyai akun terpisah, setiap pasangan bisa memantau pengeluaran mereka sendiri dan memastikan bahwa mereka tidak menghabiskan lebih dari apa yang mereka mampu. Namun, tetap untuk selalu memprioritaskan kebutuhan bersama diatas keinginan pribadi.  

Mempertimbangkan perjanjian pranikah

Perjanjian pranikah adalah sebuah kontrak hukum yang dibuat oleh pasangan sebelum menikah untuk menentukan pembagian aset dan hutang akan diatur jika pernikahan mereka berakhir berceraian. Ini mungkin terdengar mengerikan, namun nyatanya perjanjian pranikah akan bermanfaat bagi beberapa pasangan. Perjanjian pranikah bisa menjadi tameng yang berguna untuk melindungi kondisi finansial pasangan dan keluarga mereka, terutama yang memiliki aset yang signifikan dan hutang yang besar sebelum menikah. Dalam menentukan perjanjian pranikah harus melibatkan kedua pasangan dan diakhir dengan keputusan bersama, tidak adanya keterpaksaan dan kebohongan di dalamnya. 

Merencanakan tabungan masa depan

Keuangan dalam rumah tangga tidak hanya sebatas membayar kebutuhan hidup yang saat ini dijalani, melainkan sekaligus kebutuhan di masa depan. Penting juga mendiskusikan keinginan dan ekspetasi kedua pasangan bagaimana mereka ingin menjalani kehidupan di masa depan, contohnya seperti ingin melakukan perjalanan jauh, berencana memiliki anak, pendidikan anak, karir, pensiunan, dan yang paling penting adalah dana darurat.

Ditambah lagi saat ini biaya hidup sudah serba mahal, kamu tidak ingin meminjam sana sini karena tidak memiliki pegangan uang bukan? Maka dari itu, sudah saatnya untuk rencanakan tabungan masa depan bersama pasanganmu baik sebelum menikah maupun setelah menikah agar semua keinginan akan tercapai dan terpenuhi tanpa berhutang atau meminjam ke kerabat dekat.

 

*Penulis: Balqis Dhia.

#Breaking Boundaries

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading