Meskipun sempat merasakan kesal saat mendapatkan pukulan yang salah dalam sebuah akting. Wulan Guritno pun merasa siap untuk babak belur dalam film ‘Bayang’.
Bertugas menjadi Produser dalam film ‘I Am Hope’, Wulan Guritno merasa khawatir yang berlebih saat film ini akan dirilis. Wulan berharap masyarakat suka dengan film ini, dan berharap apa yang digambarkan para pemain, sesuai dengan cerita para pejuang kanker.
Wulan Guritno ingin adanya perkembangan yang positif setiap tahun di dalam kehidupannya. Bermain dalam film ‘Ketika Mas Gagah Pergi’, membuat Wulan terinspirasi untuk memperdalam ilmu agama lagi.
Wulan Guritno mengakui masih banyak bagian tubuhnya yang harus diperbaiki, dari mulai pinggul, lengan, sampai rahangnya. Tetapi dirinya mengaku takut untuk melakukan tindakan operasi, Wulan lebih baik melakukan olahraga saja.
Wulan Guritno hadir di hari terakhir Jakarta Fashion Week 2016. Ia menggunakan baju rancangan Rinda Salmun dan sneakers. Dipertanyakan tentang susuk untuk menunjang kecantikan, Wulan Guritno menentang keras dirinya yang tidak akan menggunakan susuk.
Sebagai selebriti, Wulan guritno sangat mencegah dan berhati-hati dengan penyakit kanker terutama bagi perempuan yang bisa terkena penyakit kanker payudara dan serviks.
Film ini berawal dari penjualan gelang ‘Hope’, karena banyaknya dukungan dalam project ‘I am Hope’ membuat Wulan Guritno tidak menyangka, dan project ini bisa berjalan lancar.
Wulan Guritno menceritakan awal mula mengajak Tio Pakusadewo bergabung dalam film ‘I am Hope’. Wulan menemui Tio, saat ia tengah merawat istrinya yang mengidap kanker stadium 4 di Singapura.
Wulan Guritno siapkan karakter untuk Tio Pakusadewo dari script film ‘I am Hope’ belum ada. Ia merasa tidak ada yang bisa memerankan karakter itu, selain Tio Pakusadewo.