Stop 6 Hal Ini Ketika Mendidik Anak Buat Jadi Orang Kaya

Karla Farhana diperbarui 19 Sep 2015, 23:10 WIB

Fimela.com, Jakarta Kamu yang sudah menjadi orang tua, pasti ingin anaknya sukses di masa mendatang. Memang, mendidik anak enggak semudah membalikkan telapak tangan. Tapi, kalau kamu ingin anakmu sukses, kamu harus mendidiknya dengan tegas. Meskipun begitu, ada saja orantua yang cara mendidik anaknya kurang tepat. 

Berat memang mengatakan cara ini dan itu salah. Mendidik anak memang enggak ada pakemnya. Batas antara salah dan benar seakan semu. Meskipun begitu, kalau ingin anakmu sukses secara finansial ketika dia dewasa, kamu harus menghentikan enam hal yang selama ini kamu lakukan. 

#1

Banyak orangtua yang terlalu mengekang anaknya. Bahkan untuk aktivitas yang sederhana dan sebenarnya enggak membahayakan. Misalnya, bermain bola di lapangan yang kotor, atau melarang anakmu untuk bermain dengan teman-temannya di akhir pekan. Banyak orangtua yang enggak memberikan kesempatan kepada anaknya untuk berkreasi sendiri, memilih teman, dan menentukan arah mereka sendiri. Bahkan untuk memilih jurusan pun masih banyak yang medikte. 

#2

Anak-anak memang sering merengek dan memanggil-manggilmu hanya untuk mendapatkan perhatian. Mungkin memang kamu sibuk dengan pekerjaan rumah atau kantor yang belum selesai dan harus kamu kerjakan di rumah. Akhirnya karena ingin anakmu diam, kamu membiarkannya atau bahkan memberikan mereka gadget! Memang, untuk sementara waktu dia akan diam. Dan kamu akan merasakan keadaan yang tenang dan nyaman.

Tapi, kamu tega merusak jaringan dan sel-sel otaknya? Membiarkan mereka enggak berinteraksi dengan lingkungan? Menjadikan fisik mereka lemah karena enggak pernah bergerak? Menjadi orangtua itu repot dan sulit. Tapi cobalah pahami bahwa diamnya mereka belum tentu mendapatkan pendidikan yang layak. 

#3

Ketika anakmu berprestasi di sekolah, atau berbuat baik di rumah, kamu pasti bangga dengannya. Ingin rasanya kamu memberikan apresiasi kepadanya. memujinya boleh-boleh saja. Pujian memang bisa menumbuhkan rasa percaya diri pada anak. Tapi jangan selalu memberikan mereka pujian dan apresiasi. Buat mereka berusaha untuk mencapai targetnya yang lebih tinggi lagi.

Misalnya, "anak Mama pintar nilainya di atas tujuh semua. Tapi lain kali coba perbaiki nilai yang masih di bawah KKM, ya, nak?"

#4

Kerap kali orangtua melarang dan enggak memberi izin kepada anaknya untuk melakukan berbagai hal. Entah karena takut anaknya terlalu banyak bermain, atau takut mendapat pengaruh buruk dari teman-temannya. Tapi kamu harus tahu, terlalu banyak melarang mereka hanya akan menghentikan imajinasi, kreasi, dan mimpi mereka. Cobalah untuk melakukan 'tawar-menawar.' 

"Kamu boleh keluar rumah malam minggu, tapi kamu harus sudah ada di rumah kembali jam 8 malam."

#5

Berhentilah memarahi anakmu ketika mereka gagal. Gagal mendapatkan ranking. Gagal mendapatkan sahabat. Gagal meraih cita-cita, atau kegagalan lainnya. Karena tanpa kegagalan enggak akan ada keberhasilan. Jangan ajari anakmu melihat sebuah kegagalan sebagai akhir dari dunia. Ajarkan dia bahwa kegagalan ada kesuksesan yang tertunda. Karena yang paling penting adalah konsistensi dan usaha untuk tetap mewujudkannya. 

#6

Kegagalan anakmu dalam mencapai target, etika yang buruk, sikap yang kekanakan bukan salaha siapa pun. Jadi kamu sebagai orangtua jangan sampai saling menyalahkan satu sama lain. Jangan menyalahkan budaya, sistem pendidikan, cara didik yang dilakukan pasanganmu atau kesalahan yang lain. Menyalahkan orang lain hanya membuatmu stress. Karena sejujurnya, kamu yang harus introspeksi diri. Bagaimana caramu selama ini mendidiknya?



Nah, itu dia keenam hal yang harus kamu hentikan demi mendidik anak. Sehingga kelak nanti dia akan menjadi anak yang sukses. Bukan hanya sukses dengan kelakukan yang baik, tetapi juga sukses secara finansial. Mungkin kamu belum tahu, tapi salah satu ciri anak yang berbakti kepada orangtuanya adalah anak yang mandiri secara finansial. 

Baca juga: Kartika Putri Siapkan Tabungan Pendidikan Buat Baby Juna