Misool, Ekostisme Tak Terelakkan di Selatan Raja Ampat

Asnida Riani diperbarui 29 Nov 2015, 18:10 WIB

Fimela.com, Jakarta Suguhan eksotisme Raja Ampat itu tak terhenti di jajaran bukit Wayag. Spot paling ikonik itu mungkin jadi gerbang angan-angan indah atas penjelajahan kawasan tak terjamah. Namun, keelokan wilayah di "kepala burung" Papua ini menyebar jauh hingga kebagian selatannya.

Letaknya yang sedikit terpisah dari "saudara-saudara" di utara, tak membuat Misool punya pesona yang lebih redup. Berbatasan langsung dengan Laut Seram dan perairan laut lepas yag jadi jalur lintas hewan besar, termasuk paus, membuat panorama bawah laut di tempat ini kian menggoda.

Pesonanya pun tak harus dibagai dengan banyak orang. Pasalnya sebagian pulau di wilayah Misool ini tak berpenghuni. Jadi, keaslian ekostismenya pun tak usah dipertanyakan lagi. Air laut sebening kristal yang jadi "teman perjalanan" selama di Misool memungkinkan pengunjung untuk menikmati panorama koral warna-warni dengan mata telanjang.

Misool juga punya "danau ubur-ubur", satu fenomena langka yang jarang dijumpai di Indonesia. Serta, goresan keanekaragaman budaya dan adat istiadat masyarakat lokal yang tergambar di lukisan di dingin-dinding gua. Snorkeling, menyelam, berjemur, atau sekedar bersantai di "pantai pribadi" adalah sedikit godaan untuk berpelesir ke barat Papua.