Cathy Sharon & Aline Adita, Tak Selalu Percaya Diri dengan Penampilan Mereka

Fimela Editor diperbarui 22 Mei 2012, 04:00 WIB
Oh my God, di foto ini saya sangat terlihat seperti seorang cik cik karena warna rambutnya yang sangat nggak banget. Andaikan ada yang memberi saya cermin waktu itu untuk menyadarkan kalau warna rambut seperti ini sangat nggak cocok untuk saya. Saya nggak akan pernah mau mewarnai rambut seperti di foto ini lagi. Di masa itu saya baru menikah dengan mantan suami, badan sedang kurus-kurusnya karena sedang sering traveling. Untuk pilihan baju, saya nggak akan mau lagi mengenakan baju bergaya etnik seperti ini, karena bukan saya banget.
Yang menyakitkan dari tersebarnya foto pribadi saya ini adalah karena sebenarnya itu foto lama yang diambil sekitar tahun 2000, namun beredarnya sekitar tahun 2007 saat karier saya sedang menanjak. Hal lain yang menyakitkan adalah foto ini sebenarnya hanya dimiliki oleh fotografer dan saya, namun dia lepas tangan saat foto ini beredar. Untungnya, orangtua nggak mempermasalahkan ketika fotonya heboh diberitakan, karena menurut mereka ini biasa banget dibanding foto saya di sebuah majalah laki-laki hahaha...
Ini di masa saya sedang syuting film pertama saya, “Aku Atau Dia?”. Ini jadi kesempatan perdana untuk berakting di sebuah film layar lebar –sebelumnya pernah terlibat di sebuah film indie- dan menyenangkan karena partner kerjanya adalah teman-teman saya sendiri. Yang membuat saya mau menerima tawaran film ini karena mendapatkan peran sebagai seorang pengacara yang mandiri dan sukses, nggak ada adegan nangis-nangis.
Cathy Sharon Ini foto saat saya sudah nggak lagi menjadi VJ MTV, tapi masih sering diminta untuk membawakan acara musik on air. Saat itu Muse akan konser di Jakarta dan kebetulan saya memang sedang menggemari mereka, jadi cocok banget saat diminta untuk wawancara mereka. Di sini saya masih terlihat seperti anak-anak dengan pipi yang agak chubby. Karena saya nggak mau hanya mengenakan t-shirt “pembagian”, makanya saya tambahkan vest, kebetulan memang sedang in juga item itu.
Foto ini saat saya, Julie, dan seorang sahabat menunggu penampilan Placebo di Bangkok Rock Festival pertama pada tahun 2008. Saat itu kami mengambil kelas festival, makanya gayanya sangat hipster.
Saat itu saya jadi brand ambassador untuk sebuah produk perawatan rambut bersama Julie. Rambut saya diwarnai biru seperti ini karena ceritanya saya menjadi seekor burung merak. Kalau saya pribadi, nggak akan mau lagi diwarnai rambut seekstrem ini karena saya nggak muda lagi. Saya sudah bukan perempuan yang bergaya rock ‘n roll seperti dulu. Sekarang, kalau melihat orang-orang rambutnya dicat warna-warni, saya berpikir, “I’ve been there, no thank you for doing it again!”. Hahaha...
Yang ini diambil pada tahun lalu untuk sebuah majalah kecantikan dan saya sudah terlihat lebih dewasa dibanding foto-foto sebelumnya. Saya termasuk perempuan yang senang gonta-ganti make up dan tata rambut, walaupun repotnya baru terasa kalau sudah di rumah untuk membersihkan dan merapikan rambut yang disasak dan segala macam. (courtesy of Miracle Magazine)