4 Hal Ini Buat Julia Perez Pantas Dapatkan Standing Ovation di "Gending Sriwijaya"

Fimela Editor diperbarui 07 Jan 2013, 10:30 WIB
Meninggalkan logat Betawi demi aksen Palembang Tak ada pembawaan centil dengan banyolan campuran Betawi dan bahasa asing khas Jupe di film ini, karena ia diwajibkan untuk menghilangkan semua itu sementara waktu. Hasilnya, karakter suara Jupe yang normal terdengar meliuk-liuk ala kaum pribumi Palembang asli. “Melatih logat adalah yang tersulit untuk saya demi film ini. Saya harus mengubah cara ngomong saya dan melafalkan huruf vokal sesuai dengan lidah orang asli Palembang. Harus ekstra hati-hati dalam melafalkan kalimat dialog saya, karena ini adalah bahasa daerah dan harus dimengerti dengan baik oleh orang Palembang.”
Jupe banyak memberikan kejutan Menonton “Gending Sriwijaya” sungguh sebuah kejutan, karena hampir semua cast yang bergabung sebelumnya belum pernah terlihat membintangi film kolosal bernuansa daerah seperti ini. Selain Syahrul Gunawan yang membuat kita percaya bahwa ia benar bisa berakting ala film layar lebar, bukan hanya di level sinetron, Jupe pun begitu. Labelling aktris film horor “plus-plus” yang menempel padanya, kontan buyar dengan gesit dan lincahnya Jupe bertarung, berlari kencang, dan menari. “Syuting ‘Gending Sriwijaya’ sudah pasti menjadi yang terberat untuk saya karena Hanung adalah orang yang sangat detail. Untuk adegan lari saja, bisa dilakukan seharian, belum lagi kalau satu orang salah akan salah semua.”
Film ini memberikan standar baru untuk Jupe Ya, setelah film ini resmi dirilis, kita akan sangat berharap Jupe bisa mempertahankan kualitas bagus yang telah diraihnya berkat “Gending Sriwijaya”. Akan sangat disayangkan kalau ia “mengotori” filmografinya dengan kembali lagi terlibat dalam sebuah judul film horor murahan berjudul konyol. “Perfeksionisnya Hanung secara otomatis memecut saya untuk harus bisa lebih baik lagi dan mempertahankannya. Pada saat syuting ‘Gending Sriwijaya’, saya juga sedang proses syuting sebuah film horor. Terbawa dengan semangat perfeksionis seperti Hanung, saya malah banyak mengajari kru di produksi film horor tersebut agar bisa bagus dan berkualitas. Sempat saya dibilang sombong karena banyak ikut campur, tapi toh ini baik untuk saya juga untuk film tersebut secara keseluruhan. Saya nggak mau performa akting saya jomplang setelah ‘Gending Sriwijaya’ ini.” (Fotografi: Ricko Sandy)