Cut Tary, Bicara Jujur tentang Penampilan dan Masa Lalu

Fimela Editor diperbarui 28 Mar 2013, 09:00 WIB
Waduh, di sini pipi saya masih tembem banget! Satu hal lagi yang saya juga nggak suka dari penampilan di sini adalah rambut. Saya paling nggak suka rambut saya ditata macam-macam, diurai biasa paling suka. Seingat saya, penampilan saya di sini untuk keperluan mengisi sebuah acara musik. Tapi, saya masih muda banget ya di sini, sekitar berusia di awal 20 tahun, masih belum banyak tahu tentang kehidupan hahaha…
Inilah wajah saya kalau lagi kelelahan dan sangat menahan ngantuk, tapi tertolong sedikit dengan bulu mata palsu dan soft lens yang membuat saya jadi terlihat ekspresif dan nggak kelihatan terlalu lusuh. Padahal, pakai soft lens sebenarnya kebutuhan utama, karena minus membuat saya menegur orang yang nggak saya kenal dan nyuekin orang yang saya kenal. Seingat saya ini sedang berada di sebuah konferensi pers sebuah program acara televisi dimana saya akan berpartisipasi, tapi lupa waktunya kapan. Kalau saya boleh ngomong jujur, mungkin saya akan mengatakan, “Tolong… tolong, mata saya nggak kuat banget untuk melek, saya boleh tidur aja nggak?” hahaha…
Duh, malas banget saya lihat foto ini, jaman dahulu banget, chubby-nya bukan main! Terlihat lebih berisi dan tembem daripada saya yang sekarang, sebenarnya berat badan saya di foto ini 46 kilogram lho! Itu lebih ringan daripada bobot saya sekarang yang berkisar di angka 49-49 kilogram. Dari segi dandanan saya juga kurang sreg, karena alis saya terlalu tajam. Saya nggak akan mau lagi foto seperti ini, pakai baju bermodel seperti ini lebih tepatnya.
Ini dia penampilan yang saya suka, simple. Rambut diurai begitu saja, make up juga nggak berlebihan. Saya juga suka sekali dengan gaun yang saya pakai ini, rancangan Arantxa Adi sahabat saya. Hanya saja, sebenarnya saya kurang nyaman untuk menghadiri acara-acara ramai semacam ini, selain karena saya malas dandan, juga karena lebih suka demi suasnaa yang tenang. Namun, demi menghormati pihak yang mengundang, saya bersedia hadir.
Ini sekitar setahun yang lalu, dilihat dari warna rambut. Ada cerita di balik kedatangan saya ke acara ini. Sebenarnya saya sudah berencana tak datang, namun saya dikabari bahwa masuk ke dalam salah satu nominasi padajal sebenarnya sudah nggak terlibat di program acara tersebut. Ternyata, sisa episode saya masih diperhitungkan oleh tim penilai dan itu cukup mengejutkan saya. Pihak dari penyelenggara acara dan pimpinannya pun menghubungi saya beberapa kali untuk mengajak saya datang dengan memberikan dukungan mereka terhadap saya. Senang rasanya kalau hasil kerja saya mendapat support seperti itu, makanya saya rela-relain cari baju secara mendadak dan untungnya dapat di hari itu juga gaun yang pas dengan ukuran saya yang sebenarnya susah untuk didapatkan.
Walau nggak suka berdandan aneh-aneh, tapi saya sebenarnya senang juga difoto dengan gaya unik seperti ini. Apalagi, fotografernya sudah terkenal bagus dan kebetulan teman saya. Jarang-jarang kan melihat saya berpenampilan lain seperti ini? (Fotografi: Nicoline Patricia Maulina)