Efektifkan Makan Sahur untuk Rasa Kenyang Lebih Lama

Fimela Editor diperbarui 30 Jul 2012, 04:59 WIB
2 dari 4 halaman

Next

Nggak sedikit orang yang susah banget untuk bangun santap sahur, terlebih untuk mereka yang memang baru memejamkan mata larut malam. Harus bangun saat sedang terlelap tidur dan makan memang merupakan ujian yang cukup berat. Jadi, nggak heran kalau ada sebagian orang rela untuk skip sahur daripada dia harus bangun dini hari menjelang fajar.

Tapi, tahukah kamu kalau ternyata makan sahur itu sangat penting. Sahur adalah waktu untuk kita mengisi cadangan energi untuk beraktivitas seharian selama puasa. “Makan sahur sangat penting untuk menunjang aktivitas kita seharian ketika puasa. Jadi, sebenarnya apa yang kita konsumsi ketika sahur adalah makanan dengan jumlah kalori yang cukup untuk memenuhi kebutuhan energi kita selama satu hari, sebaiknya konsumsilah makanan lengkap (karbohidrat, protein, dan lemak) saat sahur,” ujar Dr. Fiastuti, Sp. Gk., di sebuah acara. Jadi, sebisa mungkin bangunlah untuk makan sahur dan tentunya kamu juga harus pintar memilah makanan supaya sahurmu efektif. Menurut Dr. Fia, ada beberapa sumber makanan yang sebaiknya dikonsumsi dan dihindari saat sahur.

What's On Fimela
3 dari 4 halaman

Next

Untuk memenuhi kebutuhan karbohidrat, kamu tentu harus mengonsumsi sumber karbohidrat, seperti nasi, kentang, dan gandum. Nah, untuk yang satu ini, lagi-lagi Dr. Fia menyarankan untuk mengonsumsi karbohidrat dengan Index Glicemix rendah, misalnya nasi merah, kentang, dan oatmeal atau roti gandum, agar rasa kenyang bisa bertahan lebih lama karena proses penyerapan berlangsung secara perlahan dan bertahap.

Selain karbohidrat, kamu juga tentu harus mengonsumsi nutrisi lainnya, seperti protein. Untuk protein, cobalah diusahakan setiap sahur untuk mengonsumsi telur. Konsumsi telur saat sahur bisa membuatmu lebih cepat kenyang dan juga rasa kenyang akan bertahan lebih lama sehingga kamu bisa memiliki cadangan energi yang cukup untuk beraktivitas seharian tanpa harus makan dalam jumlah besar.

4 dari 4 halaman

Next

Setelah sumber makanan terpenuhi, tentu tubuh kita juga memerlukan asupan cairan. Usai santap sahur, usahakan minum air putih minimal 3 gelas. Lebih banyak air putih yang dikonsumsi akan lebih baik tentunya dan sebisa mungkin justru hindarilah minuman manis. “Dalam satu hari, setidaknya kita harus minum 8 gelas air sehari. Ketika puasa, kita harus bisa mengakali waktu minum supaya kita tidak akan kekurangan cairan. Minumlah 5 gelas air putih ketika berbuka hingga waktu tidur dan 3 gelas sisanya saat sahur, minum secara perlahan. Selain itu, hindari minuman manis (teh manis) untuk menutup santap sahur. Karena gula yang terkandung dalam minuman manis bisa membuat gula darah kita meningkat lebih cepat dan juga drop lebih cepat. Ketika gula darah kita drop maka kita akan merasa haus dan lemas lebih cepat juga tentunya,” Dr. Fia memberi saran.

Untuk menyempurnakan santap sahur, Dr. Fia menganjurkan untuk mengonsumsi segelas susu. Karena susu akan diserap oleh tubuh secara perlahan. Ketika mengonsumsi susu peningkatan gula darah tidak akan berlangsung secara drastis sehingga saat gula darah turun pun tidak akan langsung drop. Dan proses seperti ini tentu akan membuat tubuh kita bertahan segar lebih lama.