Desy Ratnasari-Hengky Kurniawan, Maju Jadi Caleg Setelah Tak Lolos Verifikasi

Fimela Editor diperbarui 14 Jun 2013, 04:00 WIB

Telah beredar iklan kampanye di bawah naungan Partai Amanat Nasional yang menampilkan tiga calon legislatifnya, yaitu, Desy Ratnasari, Hengky Kurniawan, dan Anang Hermansyah. Kedua nama di awal tadi, sedikit menggelitik rasa tanya, karena sempat terganjal dengan persyaratan untuk proses verifikasi. Seperti diberitakan, Desy dari daerah pilihan IV Jawa Barat, dikatakan tak memiliki daftar pemilih dan tak menyertakan legalisasi ijazah SMA. Hengky yang menyalonkan diri di Jawa Timur VI, juga turut tersangkut verifikasi karena kurang menyertakan fotokopi KTP.

Namun tampaknya, Desy dan Hengky segera menyelesaikan kurangnya persyaratan nyaleg mereka, karenakini bisa tampil percaya diri berkampanye dalam format audiovisual. Iklan tersebut diketahui telah terpasang selama beberapa hari belakangan ini di sebuah media online dengan link http://PAN.iqbalfarabi.com. Diawali dengan penampilan Desy yang menyertakan slogan yang mengangkat woman empowerment berbunyi, “Pelatihan keterampilan untuk memberdayakan wanita.”. Setelah itu, dilanjutkan dengan hadirnya Anang Hermansyah yang mengangkat slogan, “Bantuan kapal gratis untuk nelayan.” Lalu, muncullah Hengky yang mengandalkan program berbunyi, “Mencetak ribuan pengusaha muda”, dan ditutup dengan hadirnya Ketua Umum PAN, Hatta Rajasa.

Ketiga figur selebriti yang menyalonkan diri di daerah berbeda-beda tersebut, memiliki satu persamaan dalam program mereka, yaitu menjanjikan aksi nyata untuk menghadirkan perubahan. Programnya pun dipilih yang realistis dan dinilai mampu memperlihatkan perubahan nyata. Terlepas dari perisitiwa tak lolos verifikasi yang sempat mereka lewati, semoga saja wajah terkenal ini memang benar mampu mendatangkan perubahan positif melalui jalan politik. Toh, menurut Wulan Guritno yang pernah mencalonkan diri sebagai caleg di tahun 2009 lalu, mengatakan kalau kekurangan persyaratan itu bisa saja terjadi karena tak diinformasikan dengan baik oleh pihak partai.