Be A Profesional Amateur: Jangan Lakukan Kesalahan Ini!

Fimela diperbarui 23 Feb 2013, 08:00 WIB

Kesalahan-kesalahan kecil di tempat kerja kadang memang tak terelakan. Namun, jika Anda masih muda dan baru memulai karier, ingat...perjalanan masih panjang. Awali dengan baik agar Anda tak menyesal nantinya.

Dengan bantuan beberapa pakar karier berpengalaman. Cosmo akan memberitahu Anda career mistakes yang sangat mungkin untuk Anda lakukan. Pelajari dan cobalah untuk menghindarinya agar jenjang karier Anda di tempat kerja berjalan mulus...

  • Anda Keluar Dengan Tidak Baik-baik

Never burn bridges. The world’s too small,” ujar Cindy. Kabar kurang sedap akan lebih cepat beredar. Anda bisa menjamin bahwa bos baru tidak mengenal bos lama Anda? Undur diri dari suatu perusahaan secara baik-baik bisa memberi kesan positif di mata atasan lama maupun calon bos Anda.

  • Anda Berbicara Terlalu Banyak

Ini sama buruknya dengan mendengarkan terlalu sedikit, jelas Haydee Antezana dari Professional Impressions, sebuah konsultan karier. “Saya pernah mengunjungi seorang klien, dan sekretarisnya mengantar saya ke ruangannya sambil berkata, ‘Maaf jika bos saya agak kurang bersemangat. Ia baru saja digugat cerai istrinya.’ Itu sudah pasti too much information,” kisah Haydee. Meskipun di mata teman-teman Anda tampak ramah dan supel, tapi di depan klien hal semacam ini membuat Anda kurang profesional.

  • Anda Bertahan di Pekerjaan Yang Tidak Sesuai

Sebaliknya, salah satu kesalahan terbesar yang mungkin dilakukan di awal karier adalah bertahan di pekerjaan yang tidak memiliki masa depan cerah bagi perkembangan karier, dan Anda khawatir jika terlalu cepat memutuskan resign akan berakibat buruk bagi CV Anda. Tak ada salahnya untuk pindah ke tempat yang menjanjikan.

  • Anda Berganti Pekerjaan Untuk Alasan Yang Salah

Anak muda cenderung mudah berganti-ganti pekerjaan hanya dengan iming-iming kenaikan gaji yang sebetulnya tidak terlalu signifikan. Here’s the deal,Ladies, saat mulai memasuki dunia kerja, pengalaman jauh lebih penting daripada uang. Lagipula, terlalu sering berpindah-pindah tempat kerja akan membuat Anda tampak kurang meyakinkan di mata calon atasan.

  • Anda Menyalahgunakan Fasilitas Kantor

Sebagian pekerja menghabiskan waktu berjam-jam untuk melakukan panggilan telepon pribadi atau ber-internet ria dengan alasan mereka telah bekerja dengan giat. Memang sepertinya si bos fine saja melihat Anda melakukannya, tapi Anda akan tahu yang sesungguhnya saat evaluasi tahunan tiba. You better watch out!

  • Anda Tidak Menyadari Nilai Yang Sesungguhnya

Jika dianggap memiliki skill dan pengalaman minimum yang dibutuhkan, maka Anda akan mendapat gaji yang sepatutnya. Jangan pernah menuntut perusahaan untuk mempromosikan Anda jika belum memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan. Tak ada yang suka orang yang besar kepala.

  • Anda Tidak Bisa Berkata Tidak

Ada kalanya Anda perlu berkata tidak untuk tugas-tugas yang tidak masuk akal. “Bukan apa yang dikatakan, melainkan bagaimana Anda mengatakannya,” jelas Haydee. Selalu jelaskan alasan-alasan Anda secara tenang, sopan, namun tegas.

  • Anda Terlalu Ingin Menyenangkan Atasan

Salah satu alasan terparah adalah terlalu friendly dengan si bos, lalu dihadapkan dengan perubahan manajemen dan bos lama keluar, atau terlalu dekat dengan rekan kerja, kemudian Anda dipromosikan. It’s going to be awkward, right? Di usia muda, wajar saja jika Anda ingin semua orang menyukai Anda. Tapi hal itu tidak mungkin, dan terlalu mengkhawatirkan apa yang dipikirkan orang lain hanya membuang energi saja.

  • Anda Merasa Terintimidasi Oleh Si Bos

Terimalah kenyataan bahwa atasan Anda memiliki pengetahuan dan pengalaman yang jauh di atas Anda. Tapi yang perlu diingat, dulu dia memulai kariernya sama seperti Anda sekarang...dari bawah. Every boss has faults – use the good and leave the bad behind. Tak perlu merasa minder atau merasa tak mampu memenuhi ekspektasi atasan. Anggap saja Anda mendapat kesempatan untuk belajar dari yang terbaik.

  • Anda Bergosip

Sebagian besar pekerja berusia 20an tidak menyadari pentingnya untuk mengabaikan atau tidak kabar burung,” ujar Cindy Norcott, pemilik agensi tenaga kerja. “Saya sering melihat banyak pekerja yang tidak diperpanjang kontrak karena ketahuan hobi bergosip.” Tak ingin terjadi pada Anda, kan?

  • Anda Bersikap Arogan

Satu lagi masalah umum yang dimiliki oleh pekerja berusia 20an yang baru lulus dari bangku perguruan tinggi: merasa paling pintar dan tahu segalanya. Well, sudah pasti jika Anda bersikap demikian maka rekan kerja yang lain akan tidak suportif bagi kemajuan karier Anda di perusahaan. Ada istilah bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian. Jangan tersinggung apabila si bos minta dibuatkan kopi – just do it!

  • Anda Pergi Segera Setelah Mendapat Training

Wajar jika karyawan baru mendapatkan training dari perusahaan untuk meningkatkan skill dan kinerja mereka. Tujuan akhirnya tentu untuk keuntungan Anda dan perusahaan. Namun tak jarang, beberapa orang memanfaatkan pelatihan gratis tersebut sampai tuntas, lalu beberapa hari kemudian mengajukan surat pengunduran diri dan mengaplikasi hasil training yang diperolehnya di tempat kerja baru. Selain secara etis tidak pantas, perilaku ini akan membuat Anda dicap buruk.

  • Anda Kurang “Bergaul”

Networking adalah trik agar peluang karier Anda berkembang, and it’s not hard. Saat menghadiri acara perusahaan, janganlah Anda menyendiri di sudut ruangan sambil sibuk mengirim SMS. Minta tolong pada rekan senior untuk memperkenalkan Anda pada tamu-tamu yang lain. Kalau bisa sih tak perlu lebih dari 10 menit per orang, Anda kan ingin menambah kontak, bukannya mencari kontrak.

  • Anda Terlalu Gila Pesta

“Saya sering mempekerjakan wanita berusia 20an yang gila pesta semalam suntuk namun tetap memiliki kemampuan untuk bekerja dengan baik keesokan harinya,” ujar Cindy. “Namun lama-kelamaan kebiasaan ini membuat energi mereka terkuras dan mempengaruhi kinerja tim secara keseluruhan.”

  • Anda Memiliki Jenjang Karier Terlalu Cepat

Mereka yang berada di usia 20an cenderung terburu-buru untuk meraih kesuksesan. Daripada tak sabar menunggu promosi, lebih baik kerjakan tanggung jawab Anda sebaik-baiknya. Mendaki terlalu cepat bisa membuat Anda jatuh lebih sakit, karena tidak memiliki pondasi yang cukup kuat.

  • Anda Tak Memiliki Visi

“Kebanyakan pekerja berusia 20an hanya memiliki tujuan jangka pendek saja, seperti mendapat pekerjaan idaman atau promosi,” jelas pakar psikologi industrial Robyn Sandy, MD. “It’s okay asal Anda tak berhenti sampai di situ. Jadikanlah tujuan jangka pendek ini sebagai bagian dari rencana yang lebih besar lagi. Bayangkan di mana Anda akan berada misalnya 10 tahun yang akan datang, dan susun rencana untuk mencapainya.

  • Anda Kurang Persiapan

Inilah kesalahan amatir yang kerap dilakukan karyawan baru. Penting lho untuk menguasai materi yang akan Anda presentasikan atau bahas dalam meeting mingguan. Jika saat presentasi Anda mengalami kesulitan untuk menjawab pertanyaan yang dilontarkan rekan kerja lainnya, jangan coba-coba berimprovisasi. Coba ulur waktu agar Anda dapat memformulasikan jawaban yang lebih meyakinkan, misalnya dengan mengatakan, “Bisakah saya menemui Anda selepas meeting agar dapat memberi penjelasan lebih detail?”

  • Anda Tak Mengakui Kesalahan

Sikap defensif menunjukkan ketidakmatangan dan insecurity Anda. Berhentilah mencari-cari alasan dan menyalahkan orang lain. Ingat, saat berada di tempat kerja Anda adalah bagian dari sebuah tim, dan Cosmo yakin tak ada satupun tim yang senang memiliki anggota yang tukang mengadu. Terimalah tanggung jawab Anda dan minta maaf dengan tulus. Coba cari solusi untuk menjernihkan suasana, dan sekali lagi...belajarlah dari kesalahan ini.

  • Anda Tak Bisa Menerima Kritikan

Seperti yang sudah Cosmo sampaikan sebelumnya, berbuat kesalahan di awal karier merupakan hal yang sangat wajar. Makanya Anda tak perlu merasa terpukul apabila rekan kerja lain atau atasan memberikan kritikan. Percayalah setiap kritikan itu pada dasarnya bersifat membangun, karena dari situlah Anda bisa belajar untuk menjadi lebih baik. Bahkan jika kritikan yang Anda terima terdengar kurang objektif, cobalah untuk tetap cool dan minta si pengkritik menunjukkan di mana letak kesalahan Anda yang sebenarnya.

 

Source : Cosmopolitan, Edisi Desember 2012 halaman 259

(vem/Cosmo/dyn)