Cara Menjaga Hubungan Ibu dan Anak dalam Perencanaan Pernikahan

Fimela diperbarui 26 Jul 2016, 13:06 WIB

Merencanakan pesta pernikahan kadang penuh dengan tekanan. Bahkan, ketika telah mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, Anda seringkali merasa kurang dan tetap lelah. Biasanya rasa stress yang dirasakan ini datang dari ekspektasi tentang pernikahan impian seperti apa yang Anda inginkan. Bagaimanapun, ketika harapan tersebut juga bersinggungan dengan harapan orang lain yang juga merasa berkepentingan dalam pernikahan Anda, rasa stress yang dirasakan bisa jadi berlipat ganda. Salah satu orang yang paling sering ikut campur dalam urusan persiapan pernikahan adalah ibu sendiri. Beberapa calon pengantin mungkin merasa keterlibatan ibu begitu penting, namun ada juga yang merasa terbebani jika merasa keterlibatan mereka sudah melewati batas. Kesempatan untuk menghabiskan waktu berkualitas bersama ibu, malah bisa menjadi pengalaman yang kurang menyenangkan. Bagaimana cara terbaik untuk menyikapi masalah seperti ini? 

    Pertimbangkan Masalah Keuangan Terlebih Dahulu

    Sebelum kita mulai berencana, sangatlah penting untuk duduk bersama dengan orangtua dan mulai membicarakan masalah keuangan. Putuskan siapa yang akan menyelesaikan tanggung jawab biaya, dan apa saja yang harus dibiayai oleh siapa. Setelah pembicaraan ini, Anda akan mulai mengetahui seberapa besar peran orangtua Anda dalam memutuskan hal-hal yang membutuhkan biaya penting.

    Libatkan Ibu Anda

    Terkadang alasan utama orangtua ingin terlibat dalam persiapan pernikahan, hanya karena ia takut tidak menjadi bagian dari hari paling spesial milik anaknya sendiri. Dengan terlalu menghalanginya, malah akan membuat ibu Anda merasa tertolak. Akan lebih baik jika Anda bisa dengan bijaksana meminta bantuan dengan instruksi yang jelas dalam bidang yang ia sukai dan terukur oleh Anda. Bagi ibu, mendapatkan tugas dengan tujuan jelas akan membuatnya tidak merasa ditinggalkan. Misalnya, libatkan ibu saat memilih katering pernikahan dan fitting gaun pengantin

    Komunikasikan Hal yang Penting

    Jika ada hal yang menyangkut pernikahan bersifat krusial dan penting, Anda perlu menceritakannya pada ibu. Anda juga harus berkomunikasi dalam cara yang baik, sehingga ibu bisa mengerti masalah yang disampaikan dan memahami posisi Anda tanpa merasa Anda tidak mengapresiasi bantuannya.

    Cari Tahu

    Jika Anda merasa sudah melakukan hal terbaik untuk melibatkan keluarga, namun ibu selalu melewati batas, atau merasa Anda tak ingin melibatkannya, maka ini adalah saat terbaik untuk berbicara dengannya dari hati ke hati. Ia mungkin hanya merasa kesal karena harus kehilangan anak perempuannya, atau alasan apapun yang mungkin tak bisa Anda baca secara langsung. Pastinya, berbicara langsung dan bertanya akan lebih baik daripada menumpahkan kemarahan yang tak akan membawa hasil apa-apa.

Tetap menjaga hubungan baik antara ibu dan anak saat menjelang pernikahan sangat penting. Tentu Anda menginginkan pernikahan yang menyenangkan. Selamat mencoba.

(vem/bridestory/apl)
What's On Fimela