Punya Anak Bukan Artinya Kamu Mengubur Mimpi untuk Sekolah Lagi

Fimela diperbarui 02 Mar 2017, 18:46 WIB

Menjadi perempuan ternyata tidak semudah itu, Ladies. Di saat muda, kamu diharapkan menjadi tumbuh menjadi sosok yang keibuan. Di saat sudah menjadi ibu, kamu diharapkan meleburkan diri dalam identitas suami atau pun anak. Dan, ketika semua sudah kamu lakukan, kamu diharuskan menomorsatukan keluarga dan mengubur semua impian kamu di masa muda. Padahal di saat bersamaan, kamu mungkin punya cita-cita untuk meraih pendidikan formal setinggi langit.

Sabar, Ladies. Jika menyangkut soal pendidikan, memang butuh usaha besar dan kesabaran. Tapi pada akhirnya buah kesabaran itu manis rasanya. Seperti dikatakan RA Kartini,"Gadis yang pikirannya sudah dicerdaskan, pemandangannya sudah diperluas, tidak akan sanggup lagi hidup di dalam dunia nenek moyangnya." Maka itu kamu jangan patah semangat untuk meraih edukasi sebaik mungkin.

Shireen Sungkar misalnya, artis cantik yang sudah memiliki dua orang anak ini berusaha keras untuk meraih gelar Strata 1 pasca melahirkan. Bukan tugas mudah karena ia harus membagi waktu antara menjadi ibu, istri, pekerja, dan mahasiswi.

"Aku menikah saat masih kuliah dan selesai kuliah ketika sudah punya anak. Ini karena aku komit memang harus selesai kuliah. Orang-orang di sekitarku pun mendukung itu," ujar Shireen saat ditemui dalam jumpa pers 'Fair and Lovely Bintang Beasiswa, Dukung Wanita Muda Indonesia Merah Mimpi', di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat, Kamis (2/3).

Diceritakan istri dari Teuku Wisnu ini bahwa ia sampai harus menyelesaikan tugas akhir sembari digrecoki anak. Ia mengetik sedangkan sang anak sibuk mencorat-coret kertas di sekitarnya. "Tapi ini nanti bisa jadi cerita yang aku bagi ke anak-anak. Kita kuliah, meraih pendidikan, bukan hanya untuk kita, tapi juga bermanfaat ke orang sekitar kita," tambah Shireen.

Menurut riset yang dilakukan Fair & Lovely pada 200 perempuan, 64 persen di antaranya ternyata masih ragu untuk mengejar mimpi. Lingkungan yang kurang mendukung dan masalah finansial menjadi penyebab utamanya. Dikatakan psikolog pendidikan, Reky Martha, kurangnya akses dan minimnya ekonomi membuat perempuan jadi kehilangan motivasi dan enggan berkuliah.

"Selain itu mereka juga hanya berfokus pada memanfaatkan peluang yang lebih pasti untuk memenuhi kebutuhan bertahan hidup. Akibatnya angka putus sekolah di Indonesia masih terhitung tinggi," kata Reky.

Fair & Lovely mencoba mengakomodasi perempuan yang ingin melanjutkan ke perguruan tinggi dengan memberikan beasiswa kepada 50 orang dari wilayah Jawa Timur, Jawa Tengah, dan DI Yogyakarta. Mereka yang berminat bisa mendaftarkan diri di www.voteuntukimpianku.com dan akan dilakukan seleksi oleh pihak Fair & Lovely. Namun, beasiswa ini hanya akan diberikan selama setahun dan selanjutnya penerima beasiswa harus bisa berkreasi untuk menciptakan pemasukannya sendiri.

"Kami ingin supaya perempuan nggak ragu lagi mengejar mimpinya, menggali potensi diri. That's why kita mau membantu mereka mengejar cita-citanya," kata Fiona Anjani Foebe selaku Head of Marketing Face Care PT Unilever Indonesia Tbk.

Meraih pendidikan itu memang tidak murah dan tidak mudah. Tapi asalkan kamu mau berusaha mengejarnya, dunia akan membukakan jalannya.

(vem/zzu)
What's On Fimela