Semua orang pasti berkeringat–berkeringat merupakan proses alamiah yang terjadi pada tubuh setiap orang. Tubuh secara otomatis mengeluarkan keringat melalui lubang pori–pori kulit ketika Anda berada dalam lingkungan bersuhu tinggi untuk menyeimbangkan suhu tubuh serta melembabkan kulit. Namun, apa jadinya kalau tubuh Anda terus–terusan berkeringat bahkan tanpa penyebab yang jelas?
Keadaan dimana tubuh seseorang terus mengeluarkan keringat bahkan ketika tidak berada pada lingkungan bersuhu tinggi atau alasan apapun disebut sebagai Hyperhidrosis atau dalam bahasa Indonesianya disebut sebagai penyakit keringat berlebih. Sebagian orang menghubungkan keringat berlebih ini dengan adanya kelainan pada organ jantung. Benarkah itu?
Menurut sebuah artikel yang dilansir pada situs webmd.com, Hyperhidrosis dapat dibedakan menjadi 2 macam berdasarkan penyebabnya, yaitu:
- Penyakit keringat berlebih primer (primary hyperhidrosis)
Penyakit keringat berlebih yang muncul pada satu bagian tubuh saja seperti pada tangan, wajah, ketiak atau kaki. Penyebab dari keringat berlebih yang muncul belum dapat dijelaskan.
- Penyakit keringat berlebih sekunder (secondary hyperhidrosis)
Penyakit keringat berlebih yang terjadi di sekujur bagian tubuh seperti di bagian telapak tangan, ketiak, wajah dan kaki. Berbeda dengan tipe pertama, penyebab keringat berlebih pada tipe ini adalah karena beberapa kondisi medis atau merupakan efek samping dari suatu jenis pengobatan.
Beberape hal medis yang dapat menyebabkan timbulnya keringat berlebih antara lain.
- Kehamilan
- Diabetes
- Menopause
- Obesitas
- Penyakit Parkinson
- Infeksi dan lain sebagainya.
Semoga bermanfaat.
Oleh: Marintan Widi Lestari
(vem/ova)