Ladies, masa remaja merupakan masa yang dipenuhi rasa penasaran terhadap hal-hal baru yang belum diketahui. Sayang, tradisi masyarakat Indonesia masih kerap kali diwarnai dengan ketabuan dalam sejumlah hal yang sebenarnya penting untuk dibuka dan diketahui.
Masalah seksualitas kerap dianggap topik yang tidak patut dibicarakan di dalam keluarga, apalagi dengan anak-anak. Padahal, anak harus mendapatkan banyak informasi mengenai seksualitas dari sumber yang terpercaya. Sumber informasi yang terpercaya di dalam keluarga tentu saja orang tua. Jika orang tua enggan memberi tahu, anak bisa mencari-cari informasi sendiri di luar yang belum tentu kebenarannya.
Bicara mengenai mitos, apakah Anda pernah mendengar orang tua atau teman Anda melarang memakan ini itu karena alasan tertentu? Seperti wanita jangan makan nanas, atau jangan panaskan bayam dua kali karena beracun? Larangan dan anjuran sering kali dikaitkan dengan dugaan kebiasaan yang terjadi di masyarakat. Padahal belum tentu semua dugaan itu benar.
Pernah berhembus mitos, konon katanya calon ibu yang gemar memakan sayap ayam, nantinya melahirkan anak cowok maka ukuran Mr.P akan kecil. Mitos tersebut sangat santer terdengar di telinga masyarakat. Belum ada penelitian yang benar-benar valid untuk mendukung klaim itu. Padahal dijelaskan pada situs caloriecount.about.com, sayap ayam mengandung protein, berguna untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh. Zat zat yang terkandung didalam daging ayam di antaranya:
- Kalori
- Lemak
- Kolesterol
- Sodium
- Karbohidrat
- Protein.
Sebenarnya masih ada lagi, tapi setidaknya itu adalah zat yang paling dominan yang ada pada daging ayam. Sesungguhnya, seluruh zat tersebut tentu saja berguna bagi tubuh kita, asalkan jumlah takarannya tidak berlebihan.
Oleh: Ismaya Indri Astuti
(vem/riz)